Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. PT Bank Central Asia Tbk (BCA) sibuk menyusun strategi untuk memperkuat bisnis di luar negeri. Bukan dengan mendirikan kantor cabang di luar negeri, melainkan melakukan kerjasama strategis dengan bank-bank di luar negeri untuk memperkuat jaringan.
Jahja Setiaatmadja, Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk mengatakan, pihaknya bekerjasama dengan bank-bank di Arab Saudi, Hong Kong serta Malaysia. Bentuk kerjasama yang digagas oleh BCA, menurut Jahja, bakal lebih efisien, ketimbang harus membuka cabang dan kantor di luar negeri.
Baru-baru ini, Dahlia Mansor Ariotedjo, Direktur Korporasi BCA menambahkan, pihaknya baru saja menandatangani nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) dengan bank asal Malaysia, yakni Public Bank Berhad. Kerjasama ini mencakup customer referral, financing facilities, syndicated loan, trade settlements, dan remittance clearance service.
Sebagai contoh, BCA memperkuat kerjasama jasa pengiriman uang atau remitansi dengan Public Bank Berhad, khususnya untuk pekerja Indonesia yang ada di Malaysia. Jadi, nanti pekerja di Indonesia dapat mengirim uang melalui Public Bank Berhad ke BCA.
Nah, khusus remitansi ini, BCA turut bekerjasama dengan Pos Indonesia untuk memperluas jaringan sampai ke pelosok Indonesia. Ke depan, BCA akan memperkuat kerjasama serupa dengan bank di Arab Saudi dan Hong Kong, mengingat jumlah tenaga kerja Indonesia yang cukup banyak. “Kami akan kembangkan,” tutur Dahlia.
Manajemen BCA optimistis, skema kerjasama ini menguntungkan kedua belah pihak. Khususnya untuk memperluas kerjasama antar bank menghadapi pasar bebas di wilayah Asia Tenggara.
Jahja menegaskan, keuntungan BCA dari kerjasama tersebut berupa pendapatan komisi atau fee, sehingga mampu menopang pendapatan non bunga BCA. Sebagai catatan, per September 2014, pendapatan non bunga BCA tumbuh 21,11% menjadi Rp 6,51 triliun, dibandingkan dengan periode sama tahun 2013 yang sebanyak Rp 5,37 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News