CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.881   -21,00   -0,13%
  • IDX 7.147   -67,63   -0,94%
  • KOMPAS100 1.093   -9,74   -0,88%
  • LQ45 872   -3,74   -0,43%
  • ISSI 215   -2,72   -1,25%
  • IDX30 446   -1,92   -0,43%
  • IDXHIDIV20 539   -0,57   -0,11%
  • IDX80 125   -1,10   -0,87%
  • IDXV30 135   -0,57   -0,42%
  • IDXQ30 149   -0,43   -0,29%

BCA kembali kaji penurunan bunga KPR


Senin, 24 November 2014 / 14:50 WIB
BCA kembali kaji penurunan bunga KPR
ILUSTRASI. Indonesia menjadi salah satu negara dengan perkembangan industri ritel paling pesat di Asia Pasifik pada tahun 2023.


Reporter: Issa Almawadi | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Setelah Bank Indonesia (BI) mengerek suku bunga acuan menjadi 7,75%, masih ada saja bank yang justru berencana menurunkan bunga kreditnya. Salah satunya adalah Bank Central Asia (BCA).

BCA berencana untuk menurunkan bunga kredit pemilikan rumah (KPR). "Masih dalam kajian. Tapi penurunannya akan kami lakukan di tahun depan, atau lebih tepatnya pada Februari sesuai dengan ulang tahun BCA," ucap Jahja Setiaatmadja, Presiden Direktur BCA, pekan lalu.

Sayang, Jahja belum dapat menyebutkan berapa persen penurunan bunga KPR yang akan dilakukan BCA. Yang jelas, Jahja bilang, penurunan bunga KPR akan dilakukan secara bertahap dan tidak akan merugikan BCA.

Langkah itu, kata Jahja, dilakukan BCA untuk memperbaiki portofolio KPR BCA yang sampai akhir tahun ini diprediksi tumbuh stagnan atau tidak jauh berbeda dengan pencapaian di tahun lalu. Hingga September, KPR BCA tumbuh stagnan dengan total portofolio Rp 52,9 triliun atau relatif tidak berubah dibandingkan periode yang sama tahun 2013.

Rencana penurunan bunga KPR, bukan yang pertama kali dilakukan BCA. Di tahun ini, KPR BCA telah turun sebesar 25 bps. Penurunan bunga KPR BCA sejalan dengan penurunan bunga deposito. Bunga KPR BCA saat ini berada di level 9% - 9,25% untuk fix rate selama 1-2 tahun, KPR 9,5% untuk 3 tahun, dan 10% untuk fix rate 5 tahun.

Sebelumnya, Jahja berharap bisa menyalurkan KPR lebih tinggi dari nilai cicilan nasabah yang tiap bulan mencapai sekitar Rp 1,2 triliun. Jahja yakin bisa memenuhi harapan itu dengan cara menurunkan suku bunga KPR.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×