kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   -13.000   -0,85%
  • USD/IDR 16.209   -29,00   -0,18%
  • IDX 7.100   3,72   0,05%
  • KOMPAS100 1.061   -1,72   -0,16%
  • LQ45 834   -1,37   -0,16%
  • ISSI 215   0,49   0,23%
  • IDX30 426   -0,57   -0,13%
  • IDXHIDIV20 514   0,85   0,17%
  • IDX80 121   -0,22   -0,18%
  • IDXV30 125   -0,58   -0,47%
  • IDXQ30 142   0,06   0,05%

Tak hanya bank, Korea membidik bisnis industri keuangan non-bank Indonesia


Minggu, 22 Desember 2019 / 18:32 WIB
Tak hanya bank, Korea membidik bisnis industri keuangan non-bank Indonesia
ILUSTRASI. ilustrasi?merger dan akuisisi, mergers and acquisitions


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Korea Selatan semakin agresif memasuki pasar keuangan Indonesia. Tidak hanya menyasar sektor perbankan, kini perusahaan asal Korea membidik industri keuangan nonbank.

Sebelumnya, setelah mengakuisisi dua bank lokal, Industrial Bank of Korea meleburkan dua bank itu pada Agustus 2019 lalu. Kedua bank yang dimerger itu ialah PT Bank Agris Tbk (AGRS) dan PT Bank Mitraniaga Tbk (NAGA).

Tak lama setelah itu, Korea Development Bank yang dikelola oleh pemerintah setempat berencana mengakuisisi PT Tifa Finance Indonesia Tbk (TIFA). 

Mengutip The Korea Time pada Minggu (22/12), nilai akuisisi ini diperkirakan mencapai KRW 10 miliar. Langkah ini guna mendiverstifikasi portofolio Korea Development Bank di kawasan Asia Tenggara terutama untuk leasing dan pembiayaan konsumen.

Asal tahu saja, PT Tifa Finance beridiri pada 1989 dan berlokasi di Jakarta. Perusahaan pembiayaan ini menawarkan berbagai layanan keuangan, termasuk leasing dan pembiayaan konsumen. Dengan total aset sekitar KRW 140 miliar (US$ 116,8 juta), perusahaan membukukan laba bersih KRW 2,4 miliar tahun lalu.

Baca Juga: OJK bakal tingkatkan ketentuan modal perbankan tahun 2020, begini kesiapan bank kecil

Aktifnya investor asal Korea membidik industri keuangan di tanah air dibenarkan oleh regulator. 

Kepala Departemen Pengawasan IKNB 2B OJK Bambang W. Budiawan melihat memang banyak perusahaan asal Korea Selatan yang mengincar perusahaan multifinance dengan aset menengah.

Kookmin Card, Ana financial,dan Korea Development Bank merupakan tiga nama dari beberapa perusahaan Korea yang berminat masuk ke perusahaan multifinance di Indonesia.

“Kookmin itu yang lagi agresif. Kalau Ana Fiancial itu mereka mencari multifinance yang beraset sekitar Rp 5 triliun. Jepang sementara tidak, China ingin. Singapura ada yang berminat ambil multifinance yang beraset dibawah Rp 40 miliar, lagi proses,” ujar Bambang kepada Kontan.co.id.

Baca Juga: Penjualan Kendaraan Baru Terganjal, Bisnis Komponen Otomotif Tetap Lancar

Bambang menyebut perusahaan Korea tertarik masuk ke Indonesia lantaran membidik bisnis pembiayaan konsumer misalnya otomotif. Indonesia memiliki populasi penduduk yang besar sehingga peluang untuk mengarap bisnis pembiayaan juga lebih besar.

Mengutip Korea Joongang Daily, KB Kookmin Card sepakat mengakuisisi PT Finansia Multi Finance (Kreditplus). Nilai akuisisi tersebut mencapai US$ 81,28 juta atau setara Rp 1,14 triliun.

Anak usaha KB Financial Group itu akan menguasai 80% saham Kreditplus. Akuisisi ini menandai awal kiprah KB Kookmin Card di Asia Tenggara. Kreditplus nantinya akan menjadi anak usaha KB Kookmin Card. Lewat aksi ini, Kreditplus akan memperluas produk dan memperkuat digitalisasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×