kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Tak mau kalah dari bank besar, BPD siapkan anggaran IT cukup besar di tahun depan


Selasa, 17 Desember 2019 / 20:42 WIB
Tak mau kalah dari bank besar, BPD siapkan anggaran IT cukup besar di tahun depan
ILUSTRASI. Nasabah tengah transaksi perbankan di Teller Kantor Pusat Bank DKI, Jakarta Pusat, Senin (25/6/2018). Sejumlah bank daerah akan terus memperkuat sistem IT dan digitalisasi layanan perbankan. Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah bank daerah akan terus memperkuat sistem IT dan digitalisasi layanan perbankan. Itu dilakukan agar tidak ketinggalan dari bank-bank besar. Tahun depan, bank milik pemerintah daerah itu masih menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) yang cukup besar untuk IT.

Bank DKI misalnya, setiap tahun menganggarkan belanja modal untuk IT dan digitalisasi sekitar Rp 100 miliar- Rp 200 miliar. Bank ini terus melakukan modernisasi sistem pembayaran.

Baca Juga: LTV dilonggarkan, tahun depan KKB diramal bakal moncer

Saat ini, Bank DKI telah memiliki JakOne Mobile yakni layanan keuangan yang terdiri dari Mobile Banking dan Mobile Wallet yang dapat dipergunakan untuk melakukan transaksi kebutuhan sehari-hari pada merchant-merchant yang bekerjasama dengan Bank DKI.

Di samping itu, bank ini juga memiliki kartu uang elektronik berbasis chip yakni JakCard dan Jak Lingko, serta memiliki uang elektronik berbasis server.

"JakCard akan terus kita kembangkan penerimaannya. Mulai Desember sudah bisa digunakan di kereta Commuter Line dan pada awal 2020 sudah akan bisa digunakan untuk pembayaran tol. Untuk jalan tol sudah kami lakukan tes di gardu tol," jelas Herry di Jakarta, Selasa (17/12).

Bank DKI juga telah melakukan kerjasama dengan delapan bank daerah lain dalam pengembangan uang elektronik berbasis chip diantaranya Bank Jateng, Bank SulutGo, Bank Lampung, Bank Kalteng, BPD Papua, dan Bank Sulsel.

Baca Juga: Ragam upaya uang elektronik agar bisa bertahan tanpa bakar uang

Nantinya BPD tersebut akan bikin uang elektronik sendiri dengan memakai sistem milik Bank DKI. Sehingga kartu-kartu itu juga akan bisa digunakan bertransaksi di Jakarta baik di transportasi dan wahana-wahana yang menerima transaksi JakCard.

Herry mengatakan, pengembangan JakCard sudah dilakukan oleh Bank DKI sejak tahun 2007. Investasi teknologi secara besar-besar sudah dilakukan perseroan sejak tahun 2016 untuk mendukung sistem digitalisasi pembayaran.

Bank Pembangunan Daerah (BPD) Sumsel Babel (BSB) juga menyiapkan investasi besar terkait IT. Tahun depan, bank ini mengangarkan capex IT sekitar Rp 250 miliar atau meningkat sekitar 10% dari anggaran tahun 2019.

Antonius Prabowo, Diretur BSB bilang, dana tersebut akan dipakai untuk pengembangan sistem pelaporan BI Antasena, pengembangan aplikasi core banking, aplikasi open banking & virtual banking dan pengembangan internet banking.

"Lalu juga akan dilakukan pengembangan delivery channel untuk pembayaran dan lain-lain. Capex itu juga akan dipakai untuk pembelian inventaris IT," kata Antonius.

Baca Juga: Sempat batal tahun ini, Bank DKI targetkan IPO di paruh kedua 2020

Sampai dengan November 2019, BSB telah menyerap capex IT sebesar Rp 114 miliar di mana sebagian besar digunakan untuk penggantian mesin core banking, pembelian dan pemeliharaan hardware dan software.

Sedangkan BPD Sumut telah menyiapkan anggaran Rp 27,7 miliar untuk pengembangan aplikasi IT pada tahun 2020. Anggaran tersebut meningkat 60,13% dari alokasi tahun 2019.

"Anggaran tahun depan akan digunakan untuk mendukung pengembangan produk dan implementasi gerakan keuangan non tunai." ungkap Sekretaris Perusahaan Bank Sumut Syahdan Siregar.

(Dina Hutauruk, M Osanda)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×