Reporter: Ahmad Febrian | Editor: Ahmad Febrian
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dalam upaya memenuhi kebutuhan talenta digital,, Balai Pelatihan dan Pengembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi, Kementerian Komunikasi dan Digital (BPPTIK Komdigi) dan Pura Mangkunegaran Solo menggadeng Privy menggelar pelatihan keamanan siber bagi mahasiswa.
Kegiatan ini diikuti 139 mahasiswa dari empat kampus di Solo. Keempatnya adalah Universitas Sebelas Maret (UNS), Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), UIN Raden Mas Said Surakarta dan Universitas Pignatelli Triputra (Upitra).
Kementerian Komdigi masih menemukan kesenjangan antara ketersediaan dengan kebutuhan talenta digital di Indonesia. Hingga tahun 2030, proyeksi untuk menutup kesenjangan ini membutuhkan 3 juta talenta digital. "Di sinilah peran Kementerian Komdigi untuk melakukan percepatan pengembangan talenta digital untuk memperkecil dan menutup gap ini,” ungkap Wakil Menteri Kementerian Komunikasi dan Digital, Angga Raka Prabowo melalui keterangan tertulis, Rabu (20/11.
Angga mengatakan, kerjasama ini salah satu bentuk percepatan pengembangan talenta digital. Juga menjadi pendorong utama dalam memberdayakan komunitas lokal untuk aktif berkontribusi dalam era digital yang terus berkembang.
Baca Juga: Privy Dipercaya Jadi Official Digital Signature Partner di Bulan Fintech Nasional2024
Co Founder & CTO Privy, Guritno Adi Saputra mengatakan, pihaknya memahami pertumbuhan pesat ekonomi digital Indonesia membutuhkan dukungan dari sumber daya manusia yang unggul dan inovatif. Privy merupakan perusahaan rintisan penyedia layanan identitas digital dan tanda tangan elektronik tersertifikasi lokal.
“Seluruh tim product & tech Privy 100% adalah anak-anak muda Indonesia, sebagian besar berbasis di Yogyakarta. Banyak dari mereka berasal dari Jawa Tengah dan sekitarnya, termasuk Solo,” ujar Guritno. Hingga kini Privy telah memverifikasi lebih dari 50 juta pengguna dan dipercaya oleh lebih dari 3.000 perusahaan.
Mangkunegara X atau Bhre Cakrahutomo Wira Sudjiwo (Gusti Bhre) mengatakan, perhelatan Solo Digital Talent 2024 sangat penting untuk menjawab tantangan dan kesempatan yang ada saat ini. Selain itu, kegiatan tersebut untuk membangun literasi digital di masa mendatang melalui dukungan dari banyak pihak termasuk stake holder digital di Tanah Air.
“Pura Mangkunegaran tidak hanya bicara terkait apa yang sudah dilalui, tapi kita juga berpikir apa yang bisa kita lakukan untuk menjawab tantangan maupun kesempatan yang ada saat ini,” ujar Gusti Bhre.
Selanjutnya: Schroders Melirik Peluang Family Office di Indonesia
Menarik Dibaca: Apakah Kulit Berminyak Perlu Moisturizer? Ini Jawabannya Menurut Dokter Kulit
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News