kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.462.000   9.000   0,37%
  • USD/IDR 16.663   -15,00   -0,09%
  • IDX 8.660   40,02   0,46%
  • KOMPAS100 1.192   10,20   0,86%
  • LQ45 848   1,27   0,15%
  • ISSI 313   2,80   0,90%
  • IDX30 434   0,50   0,12%
  • IDXHIDIV20 501   -0,35   -0,07%
  • IDX80 134   1,11   0,84%
  • IDXV30 138   1,59   1,16%
  • IDXQ30 138   -0,09   -0,07%

Target Lisensi Penuh Agen Asuransi Gagal


Senin, 08 Maret 2010 / 09:43 WIB
Target Lisensi Penuh Agen Asuransi Gagal


Sumber: KONTAN | Editor: Johana K.

JAKARTA. Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) lempar handuk. AAJI pesimistis bisa memenuhi tenggat waktu regulator untuk membuat seluruh agen asuransi jiwa nasional memiliki lisensi penuh pada bulan Maret ini.

Soalnya, menurut Direktur Eksekutif AAJI Stephen B. Juwono, sampai Desember 2009 saja, dari 242.984 agen asuransi jiwa, hanya 93.998 agen yang sudah mempunyai lisensi penuh. Atau baru mencapai 38,68% dari total agen. Tanpa lisensi penuh, agen tak boleh menjual produk.

Sebetulnya, Badan pengawas Pasar Modal Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) telah mewajibkan seluruh agen asuransi jiwa punya lisensi penuh per 1 Januari 2010. Namun regulator kemudian memperpanjang tenggat hingga akhir Maret 2010. "Butuh usaha yang tinggi untuk mencapainya. Saya berharap bisa tercapai, tapi beberapa perusahaan saat ini masih dalam tahap persiapan," ujar Stephen, pekan lalu.

Meski begitu, ia tetap yakin, sampai Maret akan ada peningkatan jumlah agen yang berlisensi penuh. Paling tidak ada tambahan dari sekitar 45.000 agen yang lisensinya sudah tidak berlaku lagi termasuk 37.358 agen yang berlisensi grandfathering atawa pemutihan agen.

Berbagai cara

Stephen bilang, untuk memaksimalkan agen berlisensi penuh, AAJI sudah melakukan berbagai cara. Misal, lewat sistem ujian elektronik (e-exam) agar mempercepat proses. Untuk mencapai kota-kota kecil, AAJI sudah menyiapkan infrastruktur dengan bantuan tenaga dari universitas dan sekolah. Saat ini, AAJI memiliki 40 exam center.

Kepala Biro Perasuransian Bapepam-LK Isa Rachmatarwata mengungkapkan, sertifikasi agen harus segera tercapai. Soal jangkauan daerah dan mahalnya biaya sertifikasi tidak boleh jadi hambatan. "Jangan terus jadi alasan. Semua harus berinvestasi kalau mau sukses," terangnya.

Toh, meski target lisensi penuh agen tak tercapai sesuai target, Isa tak lantas mencabut izin pelaksana sertifikasi AAJI. "Kami akan mengkaji dulu," ujarnya.

Soalnya, kalau langsung dicabut malah tidak ada lembaga yang melakukan sertifikasi. Paling, tambah Isa, nanti perusahaan asuransi bisa melakukan ujian sertifikasi sendiri untuk para agen mereka.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×