kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   -13.000   -0,85%
  • USD/IDR 16.200   -20,00   -0,12%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Tarif murah ATM BUMN bukan kartel


Jumat, 05 Mei 2017 / 08:57 WIB
Tarif murah ATM BUMN bukan kartel


Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Bank-bank milik pemerintah sudah mulai melakukan konsolidasi bisnis lewat penyatuan anjungan tunai mandiri (ATM). Buah konsolidasi tersebut, bisa menurunkan tarif transaksi ATM Merah Putih Himpunan Bank Milik Negara (Himbara).

Kendati tarif ATM Himbara lebih rendah, tak akan menyulut persaingan usaha tidak sehat. Nawir Messi, Komisioner Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) mengatakan, penawaran harga transaksi di ATM yang lebih rendah justru akan memacu daya efisiensi perbankan

"Persaingan harga itu positif. Jangan sampai, ke depan ada kenaikan harga tanpa alasan kenaikan biaya," kata Nawir kepada KONTAN, Kamis (4/5). Dengan tarif transaksi rendah di ATM Merah Putih dapat merangsang bank-bank lain untuk memangkas biaya transaksi mereka sehingga persaingan bisnis akan lebih sehat dan murah.

Ogi Prastomiyono, Ketua Tim Penggabungan ATM Himbara yang juga Direktur PT Bank Mandiri Tbk menyampaikan, tarif transaksi di ATM Merah Putih tak akan berujung pada kartel harga. Sebab, bank-bank berplat merah ini menawarkan tarif yang lebih rendah sehingga tidak merugikan konsumen.

Himbara menentukan sejumlah tarif di mesin ATM Merah Putih di antaranya bebas biaya untuk tarik tunai, biaya Rp 4.000 untuk transfer antarbank BUMN, serta tarif variatif untuk transaksi pembelian pulsa, bayar listrik, air, pendidikan, multimedia ataupun jasa lainnya.

Sis Apik Wijayanto, Direktur Konsumer PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) menyampaikan, Himbara memberikan kebijakan tarif ini karena ada efisiensi dengan menyatukan ATM di empat bank BUMN.

Kelompok bank Himbara menargetkan akan menggabungkan 30.000 mesin ATM hingga akhir tahun 2017. Saat ini, sekitar 10.000 ATM telah tergabung. Artinya, bank-bank BUMN akan menambah penggabungan 20.000 mesin ATM lagi. "Setelah Idul Fitri kami akan menggabungkan 5.150 ATM," tambah Ogi.

Penggabungan sebanyak 5.150 ATM itu terdiri dari 5.100 ATM milik Bank Mandiri, BRI dan BNI, serta 50 ATM BTN. Ogi menambahkan, bank BUMN sepakat menambah jumlah fitur di ATM Merah Putih guna memenuhi kebutuhan transaksi nasabah. Kini sudah ada 48 fitur transaksi. Targetnya, akan ada 54 fitur di ATM Merah Putih.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×