kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Taspen tata ulang investasi penempatan dana


Selasa, 09 Februari 2016 / 06:07 WIB
Taspen tata ulang investasi penempatan dana


Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

AKARTA. PT Taspen akan merombak penempatan dana investasi langsung. Perseroan ini akan menambah investasi dan mengurangi investasi penempatan langsung. Taspen telah membentuk divisi baru untuk menambah porsi investasi secara langsung.

Direktur Taspen Iman Firmansyah menyatakan, di awal bulan ini Taspen membuka tim investasi equity untuk bisa mendorong penempatan investasi langsung. Tim ini khusus dibentuk mencari perusahaan dan berbagai proyek yang bisa dimasuki Taspen.

"Sementara fokus penempatan di sektor infrastruktur, properti, dan keuangan," kata Iman, akhir pekan lalu. Sampai tahun lalu, porsi investasi langsung di Taspen belum sampai 0,1%. Sementara total dana investasi mencapai Rp 140 triliun.

Perusahaan yang sedang diintip Taspen adalah dua anak usaha PT Waskita Karya. "Dua anak usaha itu adalah PT Waskita Beton Precast dan PT Waskita Toll Road," jelas Iman. Maraknya proyek pembangunan infrastruktur di Indonesia dinilai bisa mengerek potensi bisnis dua anak usaha Waskita ini.

Tapi, Iman belum memastikan apakah rencana penempatan investasi di perusahaan konstruksi bakal terealisasi. Sebab Taspen harus menilik kondisi kesehatan keuangan perusahaan. Taspen juga masih proses due diligence meeting dengan Waskita.

Taspen ingin memastikan kondisi bisnis anak usaha Waskita benar-benar bagus supaya ekuitas yang ditanamkan bisa membuahkan hasil yang bagus. "Yield yang didapat juga harus masuk dengan target kami," imbuh Iman.

Selain akan menanamkan dana di perusahaan, Taspen juga ingin merombak penempatan dana investasi langsung. Rencananya, pengelola pensiun ini ingin mencabut investasinya di PT Pasaraya Tosersajaya.

"Kami ingin divestasi bisnis tersebut," kata Iman. Sebab, prospek bisnis perusahaan ritel sudah tidak menggiurkan. Jika dibiarkan, potensi yield yang bisa dikantongi makin terkikis.

Taspen masih bernegosiasi untuk menjual kembali saham perusahaan tersebut. Taspen berharap bisa menjual dengan valuasi harga pasar wajar. Saat ini, Taspen memiliki 13,6% saham Pasaraya Tosersajaya. "Waktu masuk di tahun 1990-an dengan investasi awal Rp 88 miliar," kata Iman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×