kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Terimbas pandemi, yield investasi Taspen turun jadi 6,3% per September 2020


Kamis, 29 Oktober 2020 / 12:49 WIB
Terimbas pandemi, yield investasi Taspen turun jadi 6,3% per September 2020
ILUSTRASI. Bertempat di Ruang Auditorium Kantor Pusat PT TASPEN (PERSERO) Jakarta, TASPEN resmi luncurkan logo baru.


Reporter: Ferrika Sari | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pandemi Covid-19 berdampak pada seluruh sektor jasa keuangan, tidak terkecuali pada PT Taspen (Persero). Asuransi pensiun pelat merah itu mencatatkan penurunan imbal hasil investasi atau yield on invesment (YOI) pada kuartal III 2020. 

"Covid-19 menjadi tantangan kita, bisnis menurun lumayan banyak. Jika sebelum Covid-19 return investasi 8,5%-9%, setelah krisis return kita 6,5% - 7% tapi Alhamdulillah cukup baik," kata Direktur Utama Taspen Antonius N.S. Kosasih dalam seminar virtual bertajuk Indonesia Financial Sector Outlook 2021, Selasa (27/10).

Berdasarkan paparan, Taspen meraih imbal hasil investasi sebesar 6,3% per September 2020 atau turun dibandingkan realisasi tahun 2019 senilai 8,5%. Investasi terbesar Taspen berada di surat utang yakni 67,9% dari total investasi. Menyusul deposito 17,3%, reksadana 6,9%, saham 5,7% dan investasi langsung 2,2%.

Ia menyebut, imbal hasil itu lebih tinggi dari perolehan pasar. Bahkan Kosasih percaya, Taspen masih menjadi salah satu pemain terbaik sehingga setiap pengalokasian investasinya akan membuat pasar kondusif. 

Baca Juga: Tingkatkan kinerja, Taspen siap memperluas bisnis

Terlebih, kata dia, setiap penempatan investasi Taspen menerapkan beberapa prinsip. Di antaranya, memperhitungkan tingkat risiko yang dapat diterima serta investasi yang memberikan yield optimal. 

Kemudian Taspen berinvestasi pada instrumen yang tepat dan melalui analisa komprehensif, serta kemudahan pencairan nilai maupun hasil investasi dan pengalokasian aset - aset investasi dengan memperhatikan kondisi pasar. 

Selain itu, Taspen juga mengandalkan investasi pada properti-properti di Jabodetabek. Bahkan ketika penjualan properti susah di masa pandemi, perusahaan justru mendapatkan investor global hingga meraih triliunan rupiah. 

"Kita juga bisa mendapatkan alternatif investasi justru di masa Covid-19 ketika imbal hasil cukup rendah. Kita cukup tinggi di pasar sebesar 6,5%-7% dari imbal hasil investasi yang hasilnya lebih baik," terangnya. 

Sementara itu, Taspen juga akan membentuk dan akuisisi beberapa anak serta cucu perusahaan dari pemegang saham lama. Rencana pada tahun ini, perusahaan akan mendirikan Manajer Investasi Konvensional (MI), asuransi kerugian, IT Share and service, dan join venture (JV) multifinance.

Sementara, Taspen Life akan membawahi bisnis asuransi jiwa syariah, MI syariah, fronting company dan asuransi jiwa konvensional. 

Baca Juga: Likuiditas memadai, Taspen raih peringkat idAAA dari Pefindo

Sedangkan Taspen Properti akan mengelola bisnis lahan di Sudirman secara joint venture pada tahun ini. 

"Ini masa depannya seperti apa, kita akan punya properti disini, kita punya pengusaha properti sendiri. Kita juga punya multifinance yang membiayai properti, kita bekerja dengan investor global di properti dan multifinance," ungkapnya. 

Menurutnya, dengan memiliki manajer investasi sendiri, perusahaan bisa mengendalikan investasi. Untuk tahun ini perusahaan fokus pada efisiensi core bisnis melalui advokasi penguatan Taspen sebagai BUMN asuransi sosial dan dana pensiun khusus ASN.

Selanjutnya: Berprospek stabil, Taspen kantongi peringkat triple A dari Pefindo

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×