kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.144   56,00   0,35%
  • IDX 7.072   87,75   1,26%
  • KOMPAS100 1.056   15,28   1,47%
  • LQ45 830   12,75   1,56%
  • ISSI 214   1,84   0,87%
  • IDX30 423   6,75   1,62%
  • IDXHIDIV20 510   7,91   1,58%
  • IDX80 120   1,71   1,44%
  • IDXV30 125   0,55   0,45%
  • IDXQ30 141   2,04   1,47%

Tersangkut kredit macet SNP Finance, laba Bank Ganesha (BGTG) merosot tajam di 2018


Jumat, 12 April 2019 / 14:31 WIB
Tersangkut kredit macet SNP Finance, laba Bank Ganesha (BGTG) merosot tajam di 2018


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Ganesha Tbk (BGTB) fokus melakukan konsolidasi internal sejak tahun lalu guna menjaga kualitas aset ke depan. Maklum, rasio non performing loan (NPL) mengalami peningkatan signifikan tahun 2018 akibat tersangkut kasus SNP Finance.

Oleh karena itu, Bank Ganesha melakukan pencadangan yang cukup besar dari laba tahun 2018 guna menekan potensi kredit macet ke depan. Perseroan mengalokasikan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) sebesar Rp 85,5 miliar tahun lalu, meningkat 155,9% dari tahun 2017 yang hanya Rp 33,4 miliar.

Akibat tinggi pencadangan tersebut, laba bersih Bank Ganesha turun signifikan yakni mencapai 84,4% dari Rp 50,5 miliar tahun 2017 menjadi Rp 7,83 miliar.

Sebetulnya perseroan masih mencatatkan laba operasi Rp 96,52 miliar atau hanya turun 5,7% dari tahun sebelumnya di tengah stagnannya penyaluran kredit dan meningkatnya beban operasi yang ditandai dengan naiknya rasio BOPO dari 83,81% jadi 97,57%.

"Walaupun secara ketentuan belum diwajibkan tetapi kami sudah alokasikan CKPN yang sangat signifikan untuk menurunkan resiko ke depan. Jadi bukan kami tidak menghasilkan laba. Kami masih bisa bukukan laba operasi Rp 96,25 miliar," kata Lisawati, Direktur Utama Bank Ganesha di Jakarta, Jumat (12/4).

Tahun lalu, kualitas aset Bank Ganesha memburuk. NPL gross bank ini naik drastis dari 0,2% menjadi 4,25% dan NPL nett baik dari 0,81% menjadi 0,83%.

Lisawati bilang, sektor multifinance menjadi penyumbang utama kenaikan kredit bermasalah tersebut. Bank ini tercatat memiliki tagihan Rp 77 miliar pada SNP Finance.

Dengan kasus SNP Finance tersebut, Bank Ganesha memutuskan untuk mengurangi penyaluran kredit di sektor multifinance tahun ini. Perseroan memilih untuk lebih fokus pada penyaluran kredit di sektor UMKM.

"Kami akan akan tata ulang portofolio kami mulai dari tata cara pemberian kredit. Kami bekerjasama dengan perusahaan fintech Amartha sebagai strategi mengalihkan kredit korporasi ke mikro yang risikonya lebih kecil."

Tahun lalu, Bank Ganesha mencatatkan penyaluran kredit Rp 2,9 triliun, stabil dibandingkan tahun 2017. Itu terdiri dari kredit konsumsi Rp 359,2 miliar, kredit investasi Rp 680,5 miliar dan kredit modal kerja Rp 1,86 triliun. 

Margin bunga bersih (Net Interest Margin/NIM) Bank Ganesha menjadi 5,39% dari 5,61% tahun sebelumnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×