Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) atau Jasindo mengakui lesunya industri penjualan kendaraan bermotor dan tekanan dampak Covid-19 mempengaruhi lini bisnis kendaraan bermotor. Direktur Pengembangan Bisnis Jasindo Diwe Novara menyatakan lini bisnis ini bakal tertekan dan perolehan preminya akan menurun.
Ia mengaku telah mendengar informasi dari industri multifinance dan leasing yang sudah memperkirakan penjualan kendaraan bermotor akan turun sekitar 30%. Selain itu, musim mudik dan lebaran pada tahun tahun sebelumnya akan meningkatkan penjualan mobil. Namun untuk tahun ini tidak akan terjadi di tengah kekhawatiran Covid-19.
Baca Juga: Industri otomotif lesu, asuransi kendaraan bermotor bisa tertekan
“Turunnya angka penjualan kendaraan bermotor secara tahunan cukup signifikan. Oleh karena itu, khusus untuk asuransi kendaraan bermotor kami akan melakukan seleksi resiko yang lebih baik. Juga efisiensi biaya dengan tujuan agar hasil usaha atau hasil underwriting dari bisnis ini tetap menguntungkan,” ujar Diwe kepada Kontan.co.id pada Senin (6/4).
Lanjut Ia, Jasindo akan mengoptimalkan bisnis lain yang tidak terlalu berdampak atas pandemik Covid-19 lini asuransi harta benda. Selain itu Jasindo juga tetap optimis akan meningkat premi dari yang belum maksimal digarap seperti asuransi kesehatan.
“Pendapatan premi kendaraan per Februari 2020 sebesar Rp 65 miliar turun 12% jika dibandingkan dengan Februari 2019 yang sebesar Rp 74,9 miliar. Premi kendaraan bermotor berkontribusi 11% dari total premi Jasindo sebesar Rp 589,2 miliar,” jelas Diwe.
Baca Juga: Terpopuler: Kejaksaan panggil 46 MI terkait Jiwasraya, Harga emas Antam turun
Lebih lanjut, ia menjelaskan pendapatan premi kendaraan bermotor dari leasing hingga Februari 2020 sebesar Rp 39 miliar. Ia menyebut nilai itu turun 29% yoy dibandingkan premi Februari 2019 sebesar Rp 55 miliar,” tutur Diwe.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News