Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk mengklaim bakal terus mendukung berbagai inisiatif program pemulihan ekonomi Indonesia dari dampak pandemi. Termasuk melalui fungsi intermediasi perbankan dalam menyalurkan kredit.
“Hal ini juga menjadi bagian dari komitmen Bank Mandiri dalam menjaga momentum pertumbuhan ekonomi yang telah membaik pada triwulan II 2021 lalu. Terkait komitmen tersebut, Bank Mandiri saat ini telah membangun ruang likuiditas yang sangat cukup untuk mendorong penyaluran pembiayaan perseroan,” ujar Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri Rudi As Aturridha kepada Kontan.co.id pada pekan lalu.
Ia bilang, hal ini tercermin dari posisi rasio intermediasi makroprudensial (RIM) Bank Mandiri yang terjaga stabil di level 82,6% (bank only) per Juni 2021 lalu. Adapun, sampai dengan akhir Juni 2021 lalu total penyaluran kredit Bank Mandiri secara bank only telah mencapai Rp 805,2 triliun, tumbuh sebesar 6,67% secara year on year (YoY).
Pertumbuhan ini ditopang oleh segmen wholesale banking yang tercatat tumbuh 7,13% year on year (YoY) menjadi Rp 534,2 triliun per akhir kuartal II-2021. Sementara pembiayaan ke segmen UMKM tercatat naik 20,1% YoY menjadi Rp 98,3 triliun hingga kuartal II-2021.
Baca Juga: Aset Bank BRI (BBRI) berpotensi tumbuh kencang usai rights issue
Di sisi lain, Bank Mandiri secara konsolidasi mampu menghimpun dana pihak ketiga (DPK hingga kuartal II-2021 tumbuh 19,73% YoY menjadi Rp 1.169,2 triliun, dengan komposisi dana murah sebesar 68,49%. Pertumbuhan dana murah terutama di dorong oleh pertumbuhan giro (bank only) sebesar 40,9% YoY di triwulan II-2021.
“Ke depan, Bank Mandiri akan tetap mengupayakan penyaluran pembiayaan dengan tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian. Serta menyalurkan kredit ke sektor-sektor yang memiliki prospek seperti Telekomunikasi, Sawit dan CPO serta konstruksi infrastruktur yang mencatatkan kualitas terjaga hingga pertengahan tahun 2021,” jelasnya.
Mandiri optimis bisa mengejar target pertumbuhan kredit 6% hingga 7% secara tahunan sepanjang 2021. Guna mencapai target itu, Bank Mandiri melakukan penajaman bisnis pada tiga area utama. Pertama, integrasi bisnis wholesale dan ritel dengan memaksimalkan potensi value chain pada ekosistem nasabah wholesale.
Kedua, mengoptimalkan potensi bisnis dan sektor unggulan di wilayah serta penyaluran kredit dilakukan secara prudent kepada targeted customer dengan mempertimbangkan sektor yang masih potensial dan pemulihannya lebih cepat sehingga menghasilkan kualitas kredit yang cukup baik.
Ketiga, Bank Mandiri akan mengakselerasi digital dengan mengembangkan solusi digital, perbaikan proses. Juga modernisasi channel, serta peningkatan kapabilitas core banking.
Selanjutnya: Semester I-2021, pendapatan bersih Cashlez tumbuh 298,5%
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News