kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,73   11,38   1.24%
  • EMAS1.310.000 -1,13%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tidak ada kepastian, ratusan nasabah Jiwasraya tolak pembayaran melalui roll over


Kamis, 20 Desember 2018 / 09:10 WIB
Tidak ada kepastian, ratusan nasabah Jiwasraya tolak pembayaran melalui roll over
ILUSTRASI. Asuransi Jiwasraya


Reporter: Ferrika Sari | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ratusan pemegang polis produk saving plan PT Asuransi Jiwasraya (Persero) kecewa terhadap sikap Jiwasraya yang tidak mau memberikan kepastian kapan pembayaran investasi polis yang sudah jatuh tempo. Akibatnya, pemegang polis tersebut tergabung dalam Forum Komunikasi Pemegang Polis Bancassurance Jiwasraya menolak opsi pembayaran melalui skema perpanjangan kontrak (roll over) selama setahun dengan mendapatkan tingkat bunga 7% per tahun.

Koordinator Forum Rudyantho mengatakan, bahwa tawaran itu juga belum memberikan kepastian dan jaminan apakah Jiwasraya akan melunasi tunggakan tersebut tahun depan. Pertemuan sebelumnya saja, Jiwasraya tidak bisa menjanjikan kejelasan waktu pembayaran roll over.

“Saat pertemuan itu, kami tidak dijelaskan kapan akan dibayarkan dan bagaimana proses pembayaraannya. Makanya, Jiwasraya belum bisa memberikan solusi yang konkrit,” kata Rudyantho kepada Kontan.co.id, Rabu (19/12).

Menurut dia, opsi pembayaran melalui skema roll over merupakan hak dan pilihan pemegang polis Jiwasraya. Dibandingkan memilih opsi tersebut, anggota forum yang kini berjumlah 160 orang ini justru meminta pembayaran nilai tunai investasi jatuh tempo sesuai dengan perjanjian sebelumnya.

Sayangnya, manajemen Jiwasraya tidak memberikan jawaban atas tuntutan pembayaran kewajiban polis sampai Rabu (19/12). Forum ini kemungkinan memilih opsi jalan keluar lain, di antaranya melaporkan manajemen perusahaan pelat merah itu ke Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).

“Kami akan melapor ke DPR agar memanggil direksi Jiwasraya untuk bertanggung jawab. Tapi sebelum itu, akan akan membicarakan tindak lanjutnya bersama anggota forum lainnya, sekitar satu hingga dua hari ke depan,” tambah Rudyantho.

Sementara opsi lainnya, mereka akan menempuh jalur hukum apabila pihak Jiwasraya tidak mau bertanggung jawab. Karena perusahaan asuransi jiwa itu dinilai melanggar Undang-undang Perlindungan Konsumen Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen.

Direktur Utama Jiwasraya Hexana Tri Sasongko menjelaskan, pihaknya hanya memberikan tawaran pembayaran bunga roll over sebesar 7% per tahun, apabila nasabah mau memperpanjang kontrak setahun atas dana kelolaan saving plan nasabah.

“Pembayaran nilai pokok kami jadwal ulang untuk satu tahun ke depan melalui roll over. Ini merupakan solusi yang baik, sambil menunggu hasil yang diperkirakan akan bisa dirasakan tahun depan,” tandas Hexana.

Meski sejumlah nasabah kecewa dengan sikap Jiwasraya, namun Hexana mengklaim telah memasilitasi keluhan nasabah dengan melakukan dialog bersama bank minta. Baik itu diselesaikan dengan nasabah secara perorangan maupun kelompok kecil. Sampai saat ini, ia merasa nasabah masih bersikap kooperatif dan percaya atas dukungan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk menjaga keberlangsung bisnis Jiwasraya.

“Kalau ada beberapa nasabah yang menempuh cara lain itu hak mereka, tapi kami mengimbau roll over adalah pilihan terbaik dan bunga yang digaransikan akan dibayar,” ungkapnya.

Jiwasraya juga telah membayarkan bunga jatuh tempo melalui skema roll over kepada nasabah. Bahkan, pembayaran tersebut, menurut dia, saat ini masih dalam kategori lancar.

Namun, ia tidak mau menjelaskan secara detil besaran nilai roll over yang telah dibayarkan kepada pemegang polis yang memilih opsi itu. Ia juga mengaku belum menerima informasi mengenai adanya protes dari Forum Pemegang Polis Bancassurance Jiwasraya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×