Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pendapatan perbankan dari bisnis bancassurance tetap tumbuh meskipun dihadapkan dengan tantangan pemasaran di tengah pandemi Covid-19 yang masih belum berakhir.
Inovasi-inovasi yang dilakukan bank dalam memasarkan produk asuransi para mitranya mampu mendorong pertumbuhan bisnis tersebut. Tahun ini, bisnis bancassurance diperkirakan masih akan tetap tumbuh seiring dengan semakin meningkatnya kepedulian masyarakat akan pentingnya asuransi.
PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) misalnya, membukukan fee based income (FBI) dari bisnis ini sebesar Rp 460 miliar sepanjang 2021. "Itu tumbuh positif dan didapat dari beberapa channel yang ada. Dari channel inbranch sendiri bertumbuh sebesar 12%," kata General Manager Divisi Wealth Management BNI Henny Eugenia pada KONTAN, Jumat (4/2).
Tahun ini, BNI menargetkan perolehan FBI dari bisnis bancassurance tumbuh di atas 20%. Henny melihat potensi pertumbuhannya masih sangat besar mengingat penetrasi asuransi di Indonesia masih belum tinggi dan masyarakat juga sudah lebih teredukasi akan pentingnya proteksi dari asuransi.
Baca Juga: Danamas Targetkan Pencairan Kredit Rp 2,3 Triliun Tahun Ini
PT Bank Central Asia Tbk (BCA) juga mencatatkan hal serupa. Pada periode Januari – September 2021, pemasaran bisnis baru Bancassurance BCA tumbuh positif dengan produk asuransi kesehatan sebagai penjualan utama. "Perolehan fee based income (FBI) dari bisnis ini tercatat tumbuh lebih dari 10% YoY," ungkap Hera F. Haryn, Executive Vice President Secretariat & Corporate Communication BCA.
Tahun ini, BCA tetap akan mengoptimalkan pertumbuhan bisnis untuk mencapai FBI dengan berbagai strategi produk terbaik yang sesuai kebutuhan proteksi terutama asuransi kesehatan, dilengkapi dengan program nasabah yang menarik. Hera bilang, pihaknya juga akan mengembangkan sejumlah produk baru yang disesuaikan dengan segmen dan kebutuhan nasabah tahun ini.
Selain itu, BCA tetap berusaha memaksimalkan cara pemasaran yang aman dan nyaman yang dilakukan oleh pemasar asuransi lewat metode Digibuy, sebagai alternatif di masa pandemi sekarang ini.
"BCA juga memiliki fasilitas leave contact di aplikasi Welma yakni menu meninggalkan data kontak di aplikasi Wealth Management milik BCA, yang kemudian nasabah dihubungi kembali oleh tenaga pemasar asuransi untuk penawaran solusi asuransi sesuai kebutuhan nasabah." tutup Hera.
Baca Juga: Datuk Abdul Farid Mengundurkan Diri Sebagai Komisaris Maybank Indonesia
Adapun PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) berhasil mencatatkan pendapatan dari bisnis bancassurance tumbuh sebesar 25% dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Divisi Wealth Management Bank BTN Frengky Rosadrian mengatakan, bancassurance berkontribusi lebih dari 30% dari bisnis wealth management. Hanya saja, dia tidak merinci total nilai pendapatan yang dibukukan dari bisnis ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News