Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank besar optimistis realisasi pendanaan dari pasar modal baik itu dari rights issue maupun penerbitan obligasi masih sesuai target yang ditentukan.
Direktur Resiko, Strategi dan Kepatuhan BTN Mahelan Prabantarikso mengatakan terkait alternatif pendanaan dari pasar modal, bank mempunyai beberapa opsi diantaranya adalah sekuritisasi KPR, obligasi atau subdebt.
“Realisasi pendanaan wholesale sampai saat ini masih sesuai target yang ditetapkan yaitu sebesar 20%-30% dari total pendanaan,” kata Mahelan kepada kontan.co.id, Selasa (9/10).
Menurut BTN, dibandingkan tahun lalu, target pendanaan dari pasar modal pada tahun ini mengalami kenaikan. Pendanaan dari pasar modal menurut Mahelan untuk mengimbangi target pertumbuhan kredit 19% BTN sampai akhir tahun.
Presiden Direktur Bank OCBC NISP Parwati Surjaudaja mengatakan beberapa opsi pendanaan dari pasar modal diantaranya adalah penerbitan obligasi seperti green bond.
“Dari penerbitan penawaran umum berkelanjutan (PUB) III sebesar Rp 8 triliun telah diterbitkan Rp 1 triliun,” kata Parwati kepada kontan.co.id, Selasa (9/10). Terkait penerbitan obligasi berkelanjutan ini menurut Parwati masih bisa dilanjutkan sampai semester I-2020 sebesar total Rp 7 triliun sesuai rencana.
Presiden Direktur Bank Mayapada Haryono Tjahjarijadi mengatakan pendanaan pasar modal paling umum yang bisa dilakukan bank adalah obligasi dan obligasi subordinasi.
“Ke depan kami masih mengandalkan kedua instrumen tersebut,” kata Haryono kepada kontan.co.id, Selasa (9/10).
Saat ini menurut Haryono, Bank Mayapada masih memproses rights issue Rp 2 triliun dan obligasi subordinasi Rp 1 triliun.
Untuk obligasi subordinasi sebesar Rp 1 triliun menurut Haryono sebenarnya sudah selesai. Sehingga saat ini yang masih akan berlangsung adalah rights issue. Diharapkan proses rights issue ini pada minggu depan bisa selesai.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News