kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Tiga bank pelat merah masuk daftar perusahaan publik terbesar dunia versi Forbes


Kamis, 13 Juni 2019 / 19:47 WIB
Tiga bank pelat merah masuk daftar perusahaan publik terbesar dunia versi Forbes


Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Majalah Forbes merilis 2.000 perusahaan publik terbesar di dunia pada 2019. Tiga bank pelat merah yaitu PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) turut masuk dalam daftar tersebut.

Penetapan daftar tersebut mengacu pada ukuran kapitalisasi pasar, penjualan atau pendapatan, laba, dan aset pada 2018. Sedangkan dalam daftar, BRI menempati peringkat 363, Bank Mandiri peringkat 481, dan BNI peringkat 835.

Selain tiga bank tersebut, adapula satu BUMN lainnya yaitu PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) yang ikut masuk dalam daftar dan menempati posisi 747.

“Saya sangat bangga dengan masuknya 4 perusahaan BUMN ke dalam daftar perusahaan publik terbesar di dunia versi majalah Forbes. Peringkat Forbes ini menunjukkan bahwa BUMN Indonesia memiliki daya saing yang kuat dengan perusahaan top global lainnya," ungkap Menteri BUMN Rini Soemarno dalam keterangan resminya, Kamis (13/6).

BRI tercatat memiliki kapitalisasi pasar US$ 38,8 miliar dan aset US$ 90,2 miliar. Sementara pendapatannya mencapai US$ 9,4 miliar dengan laba US$ 2,3 miliar. Sementara Bank Mandiri punya kapitalisasi pasar US$ 25,9 miliar dengan aset US$ 83,6 miliar. Sedangkan pendapatannya senilai US$ 8,0 miliar dengan laba US$ 1,8 miliar. Kemudian BNI tercatat punya kapitalisasi pasar US$ 13,1 miliar dengan aset US$ 56,2 miliar, dan pendapatan US$ 4,9 miliar dengan laba US$ 1,1 miliar.

Rini menegaskan, kinerja positif ini akan dijaga dan tingkatkan agar BUMN dapat terus melayani negeri, menjadi agen pembangunan yang berfokus pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.

"Kementerian BUMN senantiasa berkomitmen untuk selalu meningkatkan kinerja dan layanan seluruh BUMN. Termasuk juga memperkuat peran BUMN sebagai agen pembangunan," kata Rini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×