Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Hingga semester I-2017 PT Bank Bukopin Tbk mencatat rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) sebesar 4,6%. Padahal, setahun sebelumnya, rasio kredit macet ini masih di posisi 3,51%.
Direktur Keuangan Bukopin Eko R. Gindo mengatakan, mayoritas kredit bermasalah perusahaan ini disumbang dari kredit komersial.
"Kontribusi kredit komersial mencapai hampir 50% kredit macet. NPL sektor komersial ini 6%," kata Eko di Jakarta, Senin (7/8).
Lebih lanjut bank bersandi saham BBKP ini menyatakan, 50% kredit bermasalah tersebut disumbang dari tiga debitur perseroan. Adapun saat ini, dua debitur sudah masuk dalam proses litigasi dan satu debitur direstrukturisasi.
Jika dirinci, Eko mengatakan total NPL ketiga debitur tersebut berada di kisaran Rp 1,1 triliun. Sekitar Rp 700 miliar sudah direstrukturisasi sementara sisanya litigasi.
"NPL dari 3,5% sekitar 1,5% itu komersial. Untuk yang direstrukturisasi kita ada kerjasama operasional, salah satunya investor masuk," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News