Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama Industri Jasa Keuangan kembali menggelar kegiatan tahunan Bulan Inklusi Keuangan (BIK) selama bulan Oktober 2021. Ini merupakan salah satu langkah untuk mencapai target inklusi keuangan pemerintah yang mencapai 90% di tahun 2024.
Anggota Dewan Komisioner OJK bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen Tirta Segara bilang inklusi keuangan memiliki peranan penting dan strategis sehingga diharapkan dapat menjadi solusi untuk mempercepat pemulihan ekonomi nasional akibat pandemi Covid-19.
"Dengan semakin terbukanya akses keuangan masyarakat, penggunaan produk dan layanan keuangan sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan akan meningkat, yang pada akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat" kata Tirta seperti dikutip dari keterangan resmi yang diterima Kontan.co.id, Rabu (29/9).
Dia pun berharap kegiatan ini bisa mendorong pembukaan rekening, pemberian kredit/pembiayaan serta penggunaan produk atau layanan jasa keuangan serta untuk meningkatkan pemahaman dan kepedulian masyarakat terhadap budaya menabung dan mempublikasikan program literasi dan inklusi keuangan serta perlindungan konsumen.
Sebagai rangkaian kegiatan dari BIK 2021, juga akan diselenggarakan pameran produk/jasa keuangan FinExpo BIK 2021 secara virtual pada tanggal 18 Oktober s.d. 2 November 2021 yang dapat diakses masyarakat melalui website dan mobile phone pada alamat www.finexpo-bik2021.id.
Baca Juga: OJK: Jangan tanda tangan polis asuransi sebelum benar-benar paham
Sementara itu, selama 2021 hingga September ini, OJK telah melakukan berbagai kegiatan sosialisasi untuk meningkatkan edukasi dan literasi keuangan masyarakat secara virtual kepada masyarakat dengan jumlah kegiatan sekitar 1.000 di berbagai daerah dengan jumlah materi sebanyak 295 konten.
Sosialisasi inklusi keuangan juga terus dilakukan di berbagai daerah oleh 307 Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) melalui sejumlah kegiatan seperti KUR Klaster dan business matching untuk UMKM.
Untuk meningkatkan inklusi di kalangan pelajar, OJK juga mendorong program Satu Rekening Satu Pelajar (Kejar) yang menargetkan 70% pelajar Indonesia memiliki rekening tabungan perbankan di tahun ini.
OJK juga sedang menyiapkan konten-konten edukasi keuangan melalui learning manajemen system yang menampilkan modul-modul edukasi semua sektor jasa keuangan seperti perbankan, industri keuangan non bank, pasar modal dan fintech yang bisa diakses secara elektronik.
Selanjutnya: Kanal digital menjadi peluang pemasaran asuransi di masa pandemi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News