kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Tingkatkan literasi keuangan syariah, BSI gandeng lima perguruan tinggi


Kamis, 23 September 2021 / 14:26 WIB
Tingkatkan literasi keuangan syariah, BSI gandeng lima perguruan tinggi
Menkeu sekaligus Ketua Umum IAEI, Sri Mulyani tampak pada layar, bersama para direksi Bank Syariah Indonesia saat kerja sama dengan lima universitas untuk tingkatkan literasi keuangan syariah di Indonesia.


Reporter: Amanda Christabel | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Syariah Indonesia (Tbk) menandatangani perjanjian kerjasama dengan Universitas Indonesia, Universitas Padjadjaran, Institut Pertanian Bogor, Universitas Brawijaya, dan Universitas Muhammadiyah Jakarta untuk meningkatkan literasi keuangan syariah.

Program perkuliahan dengan nama Strategic Sharia Banking Management (SSBM) bertujuan untuk melakukan link and match antara industri keuangan syariah dan lembaga pendidikan, meningkatkan literasi keuangan dan perbankan syariah bagi generasi muda, dan meningkatkan kualitas kerja sama antar lembaga. BSI ikut menjadi tenaga pendidik dalam program ini.

Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati mengatakan saat ini masyarakat Indonesia mulai menunjukkan keinginan untuk hidup dengan nilai-nilai keislaman di setiap aspek kehidupan. Ini menjadi kesempatan pada industri keuangan untuk harus memiliki daya saing baik dari struktur organisasi maupun sumber daya manusia.

“Ada pekerjaan rumah besar dalam hal peningkatan literasi keuangan dan perbankan syariah di Indonesia. Dalam catatan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), literasi masyarakat terhadap keuangan dan perbankan syariah hanya kurang dari 9% saja, jauh tertinggal dari literasi terhadap keuangan konvensional yang hampir 40%," kata Direktur Utama BSI, Hery Gunardi dalam keterangan tertulis yang diterima KONTAN, Kamis (23/9).

Baca Juga: LPS: Di era transformasi digital nasabah harus lebih paham soal data pribadi

"Dari literasi yang masih perlu ditingkatkan tersebut mengakibatkan inklusi keuangan syariah hanya di angka 9,1%, jauh tertinggal dari bank konvensional yang mencapai 76,2%,” lanjutnya.

Diharapkan kerjasama yang terjalin antara BSI dengan kelima universitas ini akan mendukung majunya industri perbankan syariah Indonesia ke depannya. BSI akan terbuka bagi universitas lain yang ingin bergabung dalam program SSBM.

Sebagai informasi bahwa Program Strategic Sharia Banking Management (SSBM) ini diinisiasi sejak tahun 2020 dengan berkolaborasi bersama Institut Pertanian Bogor (IPB). Respon dan antusiasme mahasiswa untuk mengikuti program ini mencapai 122 mahasiswa dengan rata-rata kehadiran di setiap pertemuan mencapai 95%.

Pada tahun ini, tercatat sebanyak 1.123 mahasiswa dari kelima universitas mengikuti program Strategic Sharia Banking Management (SSBM) dengan jumlah peserta terbanyak dari Universitas Indonesia. Dalam program ini, pengajar berasal dari praktisi Bank Syariah Indonesia dengan metode pembelajaran secara online digital learning, studi kasus, dan tugas kelompok.

Selanjutnya: Jangan sampai terjebak! Simak cara jitu terhindar transaksi bodong pinjol ilegal

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×