kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45895,06   -2,96   -0.33%
  • EMAS1.308.000 -0,76%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

TKDN Rumah Subsidi yang Dibiayai BTN Hampir 100%


Selasa, 05 April 2022 / 20:19 WIB
TKDN Rumah Subsidi yang Dibiayai BTN Hampir 100%
ILUSTRASI. Pekerja membuat sumur air tanah di salah satu rumah KPR bersubsidi PUPR-BTN


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sektor perumahan dinilai menjadi industri yang paling besar menggunakan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) dalam membangun rumah. Khusus rumah subsidi, TKDN yang digunakan bisa mencapai 90% hingga 100%.

Pengamat Ekonomi Benjamin Gunawan mengatakan, sektor perumahan subsidi sangat mendukung penggunaan produk dalam negeri seperti yang diminta oleh Presiden Jokowi. Untuk itu, pemerintah perlu menggenjot lagi produksi rumah subsidi agar bisa lebih besar lagi.

"TKDN sektor perumahan, untuk rumah menengah ke bawah (subsidi), TKDN berada dalam rentang 90% hingga 100%. Bahkan banyak yang 100% khususnya rumah subsidi. Kalaupun ada komponen dari luar biasanya baja ringan atau produk seng yang terkadang ditemukan merek dari luar," ujar Benjamin, Selasa (5/4).

Baca Juga: Bisnis KPR Prospektif, BTN: Masih Ada Peluang Permintaan dari Segmen Milenial

Menurutnya, jika pemerintah mengalokasikan dana yang lebih besar lagi untuk mendukung pembangunan rumah subsidi maka industri dalam negeri khususnya yang terkait sektor perumahan akan bangkit. Apalagi sektor perumahan ini berdampak atau menciptakan efek berganda terhadap 174 industri turunannya.

Dia mengatakan, jika banyak yang menggunakan komponen dalam negeri maka uangnya akan berputar di Indonesia dan bisa menggenjot pertumbuhan ekonomi. Sedangkan jika banyak yang menggunakan komponen impor maka uang akan lari keluar negeri.

Sementara berbeda dengan sektor perumahan mewah. Benyamin bilang, penggunaan TKDN tidak sebesar rumah subsidi.

"Untuk membangun pondasi, tembok ini memang bisa 100% menggunakan produk dalam negeri. Tetapi begitu bicara keramik, plavon, rangka baja atau genteng, ditambah lagi kebutuhan lain seperti lampu hias, kran air, atau kebutuhan lainnya, di sini barang barang impor terkadang kerap dijumpai, di rumah mewah" ujarnya.

Baca Juga: BTN Perkirakan 5% Restrukturisasi Covid-19 Berpotensi Jadi NPL Pada Tahun Depan

Sementara pada kesempatan lain, Direktur Consumer Bank BTN Hirwandi Gafar mengatakan, pembangunan perumahan yang dbiayai Bank BTN memiliki lokal konten atau Tingkat Komponen Dalam Negeri (TLDN) yang cukup tinggi.

Dia bilang, saat memasuki proses pembangunan, rumah subsidi untuk MBR (masyarakat berpenghasilan rendah) ini serapannya sangat tinggi. Sektor industri terkait rumah ini akan bergerak naik dan akan tumbuh.

“Oleh karena itu, kita juga support untuk pembiayaan baik developer maupun UMKM bidang perumahan.” ujar Hirwandi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Practical Business Acumen Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×