kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,73   11,38   1.24%
  • EMAS1.310.000 -1,13%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Top up GrabPay aktif kembali, begini transaksi GrabPay dengan Ovo


Senin, 04 Juni 2018 / 17:35 WIB
Top up GrabPay aktif kembali, begini transaksi GrabPay dengan Ovo
ILUSTRASI. Upaya Grab Tingkatkan Keselamatan Pengguna


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Fitur isi ulang atau top up uang elektronik GrabPay milik Grab Indonesia kembali diaktifkan baru-baru ini. Padahal, fitur isi ulang (top up) GrabPay sempat vakum setelah Grab menggandeng OVO pada Desember 2017 lalu. Sebelumnya, Grab memang belum mendapatkan izin lisensi e-money dari Bank Indonesia untuk menjalankan fitur GrabPay secara penuh. Karena itu, fitur isi ulang GrabPay sempat dibekukan pada 16 Oktober 2017 lalu.

Terkait pengaktifan kembali fitur top up GrabPay ini, manajemen Grab Indonesia angkat bicara. "Saat ini dompet e-money OVO Cash tersedia di dalam aplikasi Grab, menawarkan berbagai kelebihan baik bagi pengguna OVO ataupun Grab. Hal ini merepresentasikan langkah selanjutnya dalam kerja sama antara OVO dan Grab," ujar juru bicara Grab Indonesia saat dihubungi Kontan.co.id Senin (6/4).

Kini pengguna kedua aplikasi baik Grab maupun Ovo memiliki saldo yang sama dan terpadu sehingga pengguna OVO dapat memesan kendaraan dengan OVO Cash di dalam aplikasi Grab dan pengguna Grab dapat merasakan seluruh keuntungan OVO. Termasuk akses akan titik top-up dan pembayaran yang lebih banyak.

OVO secara resmi dilisensi oleh Bank Indonesia untuk menyediakan layanan e-money di bawah PT Visionet Internasional. Bank sentral memberikan izin operasional penuh e-money OVO pada 7 Agustus 2017 dan mulai efektif beroperasional pada 22 Agustus 2017. Asal tahu saja, PT Visionet Internasional berada di bawah naungan Lippo Group.

Dengan bekerjasama dengan OVO, Manajemen Grab Indonesia mengatakan Grab membentuk platform dengan pertumbuhan tercepat yang mengkombinasikan basis pengguna lebih dari 50 juta orang di Indonesia. "OVO adalah satu-satunya platform yang diterima secara luas oleh gerai ritel offline, di mana gerai ritel offline berkontribusi terhadap ekonomi Indonesia sebanyak 96%. OVO juga sudah diterima di 70% pusat perbelanjaan di seluruh Indonesia, termasuk diantaranya hypermarket, department store, media kopi, bioskop, penyedia parkir, dan jaringan rumah sakit di Indonesia," kata manajemen Grab tersebut.

Lebih lanjut, Grab memiliki jaringan agen cukup besar melalui kerja sama dengan Kudo dan Paytren di lebih dari 500 kota di Indonesia. Bersama, Grab dan OVO akan memberikan manfaat pembayaran non-tunai kepada puluhan juta orang dan usaha kecil di Indonesia. Saat ini, secara regional Grab berada di 159 kota di kawasan Asia Tenggara. Di Indonesia, Grab hadir di 120 kota dari Banda Aceh ke Papua.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×