kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.909.000   -24.000   -1,24%
  • USD/IDR 16.195   57,00   0,35%
  • IDX 7.898   -32,88   -0,41%
  • KOMPAS100 1.110   -7,94   -0,71%
  • LQ45 821   -5,85   -0,71%
  • ISSI 266   -0,63   -0,24%
  • IDX30 424   -3,04   -0,71%
  • IDXHIDIV20 487   -3,38   -0,69%
  • IDX80 123   -1,10   -0,89%
  • IDXV30 126   -1,56   -1,22%
  • IDXQ30 137   -1,32   -0,96%

Transaksi Digital Perbankan Makin Digenjot, Transaksi ATM Makin Mengkerut


Jumat, 15 Agustus 2025 / 17:42 WIB
Transaksi Digital Perbankan Makin Digenjot, Transaksi ATM Makin Mengkerut
ILUSTRASI. Volume Transaksi ATM Menyusut-Nasabah menggunakan mesin ATM di Jakarta, Rabu (18/6/2025). KONTAN/Cheppy A. Muchlis/18/06/2025. Makin pesatnya transaksi digital perbankan dipakai oleh masyarakat, tampaknya berdampak pada transaksi melalui mesin ATM.


Reporter: Vatrischa Putri Nur | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Makin pesatnya transaksi digital perbankan dipakai oleh masyarakat, tampaknya berdampak pada transaksi melalui mesin ATM yang senantiasa juga makin ditinggalkan oleh penggunanya. Hal ini tecermin dari kinerja beberapa bank yang mencatatkan penurunan pada jumlah transaksi ATM-nya di semester-I 2025.

Melansir data Statistik Sistem Pembayaran dan Infrastruktur Pasar Keuangan (SPIP) Bank Indonesia (BI), jumlah volume transaksi ATM per bulan Mei 2025 hanya sebesar 560,3 juta kali transaksi. Jumlah ini menyusut 4,9% year-on-year (YoY) apabila dibandingkan dengan volume transaksi ATM per bulan Mei 2024, yang mana sebesar 589,1 juta transaksi.

Meskipun jika ditilik dari jumlah nilai transaksinya, per bulan Mei 2025 jumlah nilai transaksi menggunakan kartu ATM masih bertumbuh dibanding tahun lalu, yakni sebesar Rp 627,4 triliun. Kendati di bulan Mei 2024, jumlah nilai transaksi ATM sebesar Rp 611,0 triliun

Pengamat sekaligus Direktur Ekonomi Digital Center of Economic and Law Studies (Celios) Nailul Huda menyampaikan jika penurunan jumlah transaksi melalui ATM ini terjadi akibat pergeseran pola konsumsi masyarakat akan layanan keuangan, dari yang mulanya layanan dilakukan secara fisik, kini dipermudah dengan keberadaan layanan secara digital.

Baca Juga: Bank Mandiri Akselerasi Ekonomi Kerakyatan Lewat Sinergi Program Kewirausahaan

Seperti misalnya layanan secara fisik seperti pengaduan konsumen, pemblokiran ATM, hingga pembukaan rekening, semuanya kini sudah bisa dilakukan secara daring. Layanan luring di kantor cabang bank akan semakin sedikit.

“Bahkan untuk jumlah kantor cabang bank, sudah semakin menurun jumlahnya. Kemudian, penurunan tersebut akan dibarengi dengan penurunan penggunaan ATM,” kata Nailul saat dihubungi Kontan, Jumat (15/8/2025).

Pun, menurut pandangan Nailul, jumlah kartu ATM yang diterbitkan juga makin melambat per tahunnya. Hal ini juga selaras dengan masyarakat yang lebih memilih menggunakan rekening digital dan pembayaran secara daring, bukan lagi layanan luring.

Bahkan kini jika diperhatikan layanan ATM yang terdapat di beberapa mal atau pusat perbelanjaan juga semakin menyusut. Beberapa layanan ATM mungkin hanya terdapat di kantor cabang bank saja.

Senada seirama, kondisi ini ternyata pula diamini oleh PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI). Di sepanjang paruh pertama tahun 2025 ini BNI mencatatkan kinerja penurunan pada transaksi melalui ATM di tengah meningkatnya tren transaksi digital.

Head of Division Retail Digital Product and Partnership BNI Mesah Roni Ginting menyampaikan pihaknya mencatat penurunan volume transaksi ATM BNI per Juni 2025 sebesar 17% year-on-year (YoY). Selain itu, total nilai transaksi melalui ATM BNI juga dicatat menurun 6% secara tahunan (YoY).

Penurunan transaksi melalui ATM ini, kata Mesah, menjadi sinyal positif bahwa transformasi digital mulai berjalan sesuai arah strategi layanan perbankan di masa depan.

“Seiring meningkatnya adopsi transaksi digital melalui wondr by BNI yang tumbuh hingga 57%, kami melihat adanya penyesuaian pada pola transaksi nasabah. Hal ini berdampak pada penurunan volume transaksi dan nilai transaksi ATM BNI,” kata Mesah kepada Kontan, (15/08/2025).

Untuk diketahui sebelumnya Mesah juga memaparkan bahwa pertumbuhan transaksi digital ini paling besar disokong oleh penggunaan layanan QRIS, yang menjadi fitur transaksi digital dengan pertumbuhan tertinggi di BNI, yang mana tumbuh 191% YoY di periode semester-I 2025.

Kemudian Mesah juga tak ketinggalan membeberkan bahwa hingga saat ini terhitung BNI masih mengoperasikan lebih dari 13.000 unit ATM dan CRM yang tersebar di lokasi-lokasi strategis di seluruh Indonesia.

Namun, berbeda kondisi dengan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN). Bank ini justru masih mencatatkan pertumbuhan pada transaksi ATM-nya.

SEVP Digital Business BTN Thomas Wahyudi menjelaskan bahwa hingga akhir semester-I 2025, jumlah transaksi melalui mesin ATM BTN tumbuh lebih dari 6% dibandingkan tahun lalu (YoY), dengan total volume transaksi mencapai lebih dari Rp 31,3 triliun.

“Hingga semester-I 2025, layanan ATM BTN masih menjadi pilihan bagi banyak nasabah untuk bertransaksi. Di tengah pesatnya perkembangan transaksi digital, penggunaan kartu ATM justru menunjukkan tren positif,” kata Thomas.

Thomas kemudian bilang bahwa capaian ini menegaskan meski masyarakat sudah beralih ke transaksi digital mobile, layanan ATM mulai dari tarik tunai, transfer, hingga pembayaran, masih memegang peran penting dalam keseharian nasabah BTN.

Pada tahun 2025, BTN mengoperasikan lebih dari 2.000 unit mesin ATM dan CRM yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia. Kata Thomas, penyebaran unit ATM ini menjadi bagian dari komitmen BTN untuk menghadirkan akses layanan perbankan yang merata bagi seluruh nasabah.

“Selain itu, jaringan tersebut juga terhubung dengan ATM Himbara yang jumlahnya mencapai lebih dari 46.000 unit di seluruh Indonesia. Integrasi ini memudahkan nasabah BTN untuk melakukan berbagai transaksi tanpa harus terpaku pada lokasi ATM BTN saja,” tambahnya.

Meskipun begitu, jika dilihat pertumbuhan transaksi ATM ini tak setinggi pertumbuhan transaksi digital yang dicatatkan BTN. Thomas menjelaskan bahwa hingga semester0I 2025, total jumlah transaksi digital BTN tercatat tumbuh melejit, bahkan lebih dari 130% secara tahunan (YoY), dengan volume transaksi mencapai lebih dari Rp 184 triliun.

Baca Juga: BNI dan JCB Rilis Kartu Kredit Korporat Premium untuk Perusahaan Jepang di Indonesia

Selanjutnya: Rupiah Masih Berpotensi Menguat Pekan Depan, Ini Sentimennya

Menarik Dibaca: Ini Penyebab Tingginya Kadar Kolesterol dalam Darah yang Penting Diketahui

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mengelola Tim Penjualan Multigenerasi (Boomers to Gen Z) Procurement Strategies for Competitive Advantage (PSCA)

[X]
×