Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Bank Indonesia (BI) memperkirakan, penggunaan transaksi non tunai melalui kartu debit akan terus meningkat seiring dengan peredaran perdagangan elektronik (e-commerce). Pasalnya, BI mencatat, transaksi harian kartu debit lebih tinggi dibandingkan kliring, yaitu kartu debit mencapai Rp 14 triliun-Rp 15 triliun per hari, sedangkan kliring Rp 13 triliun per hari.
Direktur Eksekutif Departemen Kebijakan dan Pengawasan Sistem Pembayaran BI Enny Panggabean menyampaikan, ekonomi modern seperti kehadiran e-commerce menyebabkan masyarakat mulai beralih pembayaran secara non tunai dari tunai, karena pembayaran melalui non tunai dinilai lebih praktis.
“BI melihat potensi pertumbuhan non tunai melalui kartu debit tumbuh 20%-25%,” kata Enny, akhir pekan lalu.
Berdasarkan data BI, nilai transaksi di kartu debit tumbuh 3,22% menjadi Rp 448,06 triliun per Juli 2016 dibandingkan Juli 2015 sejumlah Rp 434,12 triliun. Sedangkan volume transaksi tumbuh 5,79% menjadi 420,39 juta per Juli 2016 dibandingkan peirode yang sama tahun lalu 397,15 juta.
Tentunya, kenaikan nilai transaksi dan volume transaksi didukung peningkatan jumlah penerbitan kartu ATM dan debit yang tumbuh 12,26% dari 106,20 juta per Juli 2015 menjadi 119,64 juta per Juli 2016. Jumlah kartu tersebut terdiri dari kartu ATM sebanyak 7,74 juta dan kartu debit sebanyak 111,89 juta.
Enny menambahkan, ke depan jika pertumbuhan ekonomi naik akan mendorong konsumen untuk berbelanja. Apalagi, kini konsumen banyak berbelanja di e-commerce di tengah eksistensi belanja secara online. “BI juga mendorong masyarakat untuk meningkatkan transaksi melalui non tunai melalui program Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT),” tambahnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News