kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.505.000   -15.000   -0,99%
  • USD/IDR 16.295   -200,00   -1,24%
  • IDX 6.977   -130,64   -1,84%
  • KOMPAS100 1.042   -22,22   -2,09%
  • LQ45 818   -15,50   -1,86%
  • ISSI 213   -3,84   -1,77%
  • IDX30 417   -9,14   -2,14%
  • IDXHIDIV20 504   -9,85   -1,92%
  • IDX80 119   -2,45   -2,02%
  • IDXV30 125   -2,38   -1,87%
  • IDXQ30 139   -2,59   -1,83%

Transaksi tebus emas pada Lebaran tahun ini hanya 3,5%, simak penyebabnya


Rabu, 19 Mei 2021 / 19:37 WIB
Transaksi tebus emas pada Lebaran tahun ini hanya 3,5%, simak penyebabnya
ILUSTRASI. Pelayanan di konter emas kantor pusat Pegadaian, Jakarta KONTAN/Fransiskus Simbolon


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Momen lebaran biasanya digunakan untuk beberapa orang melakukan tebus emas di pegadaian. Fenomena itu pun dinilai tetap masih terjadi pada lebaran tahun ini meskipun kondisi pandemi covid-19 masih belum berakhir.

Hanya saja, transaksi tebus emas tersebut tidak sebanyak tahun lalu yang mencapai 4%. Berdasarkan data rekening aktif Pegadaian sampai dengan 14 Mei 2021, produk gadai mengalami kontraksi sebanyak 3,5% secara bulanan sehingga nilai tersebut juga menunjukkan transaksi dari tebus emas di saat lebaran.

“Meskipun turun, fenomena tebus emas ini dirasa masih cukup banyak karena biasanya digunakan untuk lebaran itu perhiasannya,” ujar Direktur Pemasaran dan Pengembangan Produk Pegadaian Harianto Widodo kepada Kontan.co.id.

Harianto menilai penurunan yang terjadi dikarenakan larangan mudik yang kembali dikeluarkan pemerintah menyebabkan orang-orang semakin berpikiran bahwa tidak terlalu membutuhkan perhiasan untuk digunakan saat lebaran. Meskipun, kondisi yang sama juga terjadi di tahun lalu.

Baca Juga: Pegadaian prediksi transaksi gadai emas turun jelang Lebaran, ini penyebabnya

Selain itu, ia juga menyampaikan bahwa fenomena tebus emas ini akan berakhir biasanya beberapa minggu setelah lebaran. Setelahnya, orang-orang akan kembali melakukan gadai emas. Sampai saat ini gadai emas sudah tumbuh 11% secara tahunan.

“Nantinya setelah lebaran, orang-orang akan kembali bekerja dan membutuhkan modal. Sehingga siklusnya akan kembali melakukan gadai emas,” tambah Harianto.

Perencana Keuangan sekaligus pendiri Finansia Consulting Eko Endarto berpendapat, penurunan jumlah transaksi tebus emas yang ada di Pegadaian mungkin dikarenakan kondisi perekonomian yang belum stabil seperti penghasilan berkurang serta kebutuhan lebaran juga besar.

“Penghasilan berkurang, mungkin ada juga yang THR harus terlambat bahkan mungkin tidak ada, pengeluaran besar karena hari besar dan kegiatan lebaran jadi cashflow terganggu,” ujar Eko, Rabu (19/5).

Ia juga menambahkan, kondisi pandemi covid-19 yang sudah masuk tahun kedua ini dinilai wajar jika nasabah terpaksa melepas aset dengan tidak melakukan tebus emas karena dana cadangan sudah habis.

Selanjutnya: Sambut Ramadahan, IndoGold tebar promo investasi emas

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×