Reporter: Rizki Caturini | Editor: Rizki Caturini
KONTAN.CO.ID - HONG KONG. Bank Mandiri Tbk (BMRI) bakal terus mengembangkan aplikasi super Livin' by Mandiri miliknya. Dari berawal hanya memiliki sekitar 49 fitur layanan ketika peluncuran pada Oktober 2021 silam, kini Livin' sudah memiliki sekitar 80-an fitur.
Pada Livin' Sukha misalnya. Timothy Utama, Direktur Teknologi Informasi Bank Mandiri mengatakan, layanan perbankan seputar gaya hidup ini masih pada tahap awal. Bank Mandiri akan terus kembangkan layanan tidak hanya seputar menawarkan seperti pemesanan tiket jalan-jalan, tiket event atau top up gim.
Adapun fitur baru Livin' Around the World, yakni fitur pembukaan tabungan dan aktivasi Livin' menggunakan nomor luar negeri, akan menggarap pasar diasphora dan Pekerja Migran Indonesia (PMI) di seluruh dunia yang mencapai 8 juta orang.
Para PMI ini dapat mengirim uang dari luar negeri ke akun di Indonesia (cross border transfer). Warga Indonesia di luar negeri juga bisa bertransaksi berbagai valuta asing dan berinvestasi. Saat ini sudah ada lima mata uang asing utama yang tersedia seperti USD, SGD, GBP, AUD dan EUR. Dalam waktu dekat jumlah valas yang ditawarkan juga akan bertambah.
Baca Juga: Genjot Akuisisi Nasabah, Livin by Mandiri Sasar Pekerja Migran
Timothy menjelaskan, transaksi di Livin' cross border akan mampu bersaing. Nilai uang yang dikirim tidak akan terpangkas. Selain itu nilai tukar mata uang juga mampu bersaing. Biaya pengiriman pun bisa ditekan karena menggunakan teknologi direct system methodology. "Juga waktu pengiriman real time," ujarnya, Sabtu (8/7).
Selain itu, untuk menggarap pasar ritel, bank ini juga akan segera meluncurkan fitur Buy Now Pay Later di Livin' dan menawarkan layanan tabungan berencana untuk berbagai kebutuhan. "Kami ingin Livin' menjawab segala kebutuhan layanan transaksi sehari-hari nasabah," kata dia.
Hingga Juni 2023, Livin' by Mandiri telah diunduh hampir sebanyak 28 juta kali. Platform digital tersebut juga telah mengelola lebih dari 1,3 miliar transaksi. Meningkat 70% secara year-on-year (YoY). Adapun jumlah nilai transaksi Livin’ by Mandiri mencapai Rp 1.500 triliun, naik 65% YoY.
Smart Branch
Untuk berbagai pengembangan dan inovasi tersebut, Bank Mandiri menganggarkan capital expenditure (capex) Rp 2,5 triliun di tahun ini. Belanja modal ini juga termasuk biaya untuk pembangunan smart branch di Tanah Air. Tahun depan capex juga masih akan sekitar Rp 2,5 triliun untuk pengembangan teknologi informasi.
Saat ini sudah ada sekitar 241 smart branch yang menawarkan layanan tanpa kertas atau paperless. Ini sekitar 10% dari total cabang yang ada.
Ke depan Bank Mandiri akan terus meningkatkan jumlah smart branch dengan mengalihkan sejumlah cabang konvensional yang sesuai dengan penilaian profil masing-masing wilayah yang di sasar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News