Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Mandiri Tbk mencatat selama masa pandemi Covid-19 tiga bulan terakhir ada peningkatan transaksi digital. Senior Vice President Transaction Banking and Retail Sales Bank Mandiri Thomas Wahyudi mengatakan, peningkatan transaksi paling tinggi terjadi untuk layanan Mandiri Online yang naik 32% dibanding tahun lalu.
Ini seiring dengan anjuran melakukan aktivitas di rumah saja. Bank Mandiri telah memiliki beragam layanan e-channel untuk memenuhi berbagai kebutuhan nasabahnya seperti Mandiri Online (layanan mobile/internet banking) yang memungkinkan nasabah melakukan beragam transaksi secara online melalui ppnsel. Lalu, ATM yang banyak digunakan untuk kegiatan setor/tarik tunai, EDC sebagai penerima transaksi kartu maupun QR, e-money sebagai uang elektronik berbasis chip yang banyak digunakan untuk pembayaran tol/transportasi, QRIS sebagai penerimaan transaksi melalui kode QR, serta uang elektronik berbasis server LinkAja sebagai kolaborasi Bank Mandiri dengan BUMN-BUMN lain untuk percepatan inklusi keuangan digital.
Baca Juga: Dapat kucuran dana Rp 30 triliun dari pemerintah, Himbara akan genjot ekspansi kredit
Kata Thomas, saat ini pola transaksi nasabah selama pandemi memang cenderung menurun. Mengingat daya beli masyarakat yang ikut melemah akibat kondisi ekonomi dan berbagai keterbatasan selama pandemi. Transaksi non tunai melalui layanan e-channel seperti ATM, EDC dan e-money tercatat telah mengalami penurunan lebih dari 10% secara yoy hingga akhir Mei 2020 lalu.
Meski begitu, bank berlogo pita emas ini akan tetap fokus meningkatkan layanan e-channel khususnya layanan mobile dan internet banking seperti Mandiri Online dengan meningkatkan stabilitas sistem, menambah jumlah biller transaksi, dan lain-lain.
"Tahun ini akan ada beberapa inisiatif yang akan dilakukan Bank Mandiri untuk memenuhi kebutuhan nasabahnya dalam mempermudah transaksi menggunakan Mandiri Online, di antaranya login dengan menggunakan biometric, pembukaan fitur update balance e-money dari smartphone iOS, manajemen kartu, perluasan fitur kartu kredit milik nasabah, dan beberapa fitur lainnya," terangnya kepada Kontan.co.id, Kamis (25/6).
Selain itu, terkait transaksi QR, Bank Mandiri berencana mengimplementasikan transaksi QR dengan metode CPM (customer presented mode) dimana kode QR akan dikeluarkan di aplikasi pengguna uang elektronik (end user) yang akan dipindai pada alat yang disediakan di merchant. Bank Mandiri juga sedang melakukan assessment pengembangan serta proses perizinan Cross Border Wallet (uang elektronik antar negara) ke regulator.
Baca Juga: Pemerintah taruh dana Rp 30 triliun di Himbara, ini rencana Bank Mandiri (BMRI)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News