kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tren Fintech Bergabung dengan Perbankan Makin Marak, Ini Kata Pengamat


Selasa, 19 April 2022 / 14:04 WIB
Tren Fintech Bergabung dengan Perbankan Makin Marak, Ini Kata Pengamat
ILUSTRASI. Financial Technology (Fintech).


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kedekatan antara fintech dengan bank tampaknya semakin erat. Beberapa waktu terakhir, kerap kali pelaku fintech dikabarkan masuk ke industri perbankan, baik itu melalui aksi akuisisi maupun hanya masuk dalam ekosistem bank.

Misalnya, baru-baru ini ada fintech payment gateway Xendit yang kabarnya berminat untuk mengakuisisi 51% saham PT Bank Sahabat Sampoerna (Bank Sampoerna) secara bertahap. Jika benar terjadi, ini bakal menambah daftar panjang fintech yang mengakuisisi bank belakangan ini.

Selain akuisisi, tren fintech masuk ke perbankan juga bisa masuk melalui ekosistem. Itu seperti yang dilakukan Kredit Pintar dengan MNC Bank. Dimana, MNC Bank dapat menyalurkan dananya ke KreditPintar langsung melalui aplikasi buatannya yaitu MotionBanking.

Ekonom dan Direktur Riset CORE Indonesia Piter Abdullah mengatakan kedekatan antara fintech dengan bank wajar terjadi saat ini. Mengingat, bisnis di sektor digital sangat membutuhkan ekosistem.

Baca Juga: Xendit Berniat Akuisisi Bank Sampoerna, Ada Nama Miranda S Goeltom di Kursi Komisaris

“Semakin besar ekosistemnya semakin kuat daya saing perusahaan digitalnya,” ujar Piter kepada KONTAN, Selasa (19/4).

Oleh karenanya, Piter juga menambahkan bahwa ke depan bakal lebih banyak lagi fintech dan bank tergabung dalam satu ekosistem. Ia juga menegaskan bahwa ekosistem tersebut tidak melulu soal fintech dengan perbankan, namun bisa bergabung dengan ekosistem perusahaan di sektor lain.

“Secara teori yang tidak masuk ekosistem akan kalah bersaing,” imbuhnya.

Sependapat, Peneliti Center of Innovation and Digital Economy Indef Nailul Huda juga melihat para pemain di industri teknologi, termasuk fintech, sedang berusaha untuk memperluas ekosistem dari mereka masing-masing.

Bukan tanpa alasan, menurutnya, pemain industri ini harus terus berkembang untuk bisa menciptakan ekosistem yang komplit sehingga cakupan masyarakat yang menggunakan layanannya bisa semakin luas.

“Salah satunya bergabung ke perbankan membuat bank digital,” ujar Huda.

Terkait kerjasama dengan bank untuk membuat bank digital, Huda bilang bahwa potensi di bisnis tersebut masih cukup besar. Melihat, hanya sekitar 1% hingga 3% orang yang ke kantor cabang fisik lebih dari 10 kali dalam sebulan.

"Sebaliknya ada sekitar 16 persen masyarakat yang menggunakan layanan mobile banking/online banking lebih dari 10 kali dalam sebulan,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×