Reporter: Shuliya Indriya Ratanavara | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Laju kenaikan bursa finansial membawa berkah bagi PT Bank CIMB Niaga Tbk. Bank berkode saham BNGA tersebut mengandalkan produk tresuri dan pasar modal untuk memperbaiki rapor kinerja.
Buktinya, bank milik investor Malaysia itu mampu mencatatkan pertumbuhan laba sebelum pajak sebesar 14% secara tahunan (year on year/yoy) dari lini bisnis tresuri dan pasar modal.
Direktur Tresuri dan Pasar Modal CIMB Niaga John Simon menyatakan, sektor bisnis ini mengantongi pendapatan provisi dan komisi dari produk forex, fixed income, dan derivatif sebesar Rp 1,29 triliun selama semester I 2016. Pencapaian ini naik 30%.
Informasi saja, CIMB Niaga memiliki dua jenis produk tresuri dan pasar modal. Yaitu, produk investasi (structure product) dan lindung nilai (hedging). Sebut saja, produk investasi bernama Market Linked Deposit (MLD), Swap Depo, Strike Currency, Obligasi Negara, dan Obligasi Korporasi.
Sementara untuk produk lindung nilai ada FX Today, FX Tomorrow, FX Spot, FX Forward, dan FX Options.
John menjelaskan, sejak pertama kali menerbitkan structure product sampai semester I 2016, CIMB Niaga sudah mencatatkan outstanding penjualan Rp 4 triliun-5 triliun. MLD merupakan produk andalan yang memiliki tenor 3 tahun-5 tahun.
"Periode tersebut sweet spot-nya," jelas John, Rabu (31/8).
Sementara, untuk produk lindung nilai, mayoritas transaksi hedging di CIMB Niaga masih berkisar pada produk-produk jangka pendek selama 1 hari-2 hari melalui produk FX Today, FX Tomorrow, dan FX Spot.
"Sekitar 85% transaksi hedging itu transaksi produk tersebut. Hanya sekitar 15% transaksi forward dan option," lanjut John.
Asal tahu saja, porsi transaksi forward dan option CIMB Niaga sudah jauh lebih besar ketimbang beberapa tahun sebelumnya. Sebagai perbandingan, sekitar 99% dari total jumlah transaksi lindung nilai CIMB bertenor pendek pada 2010 silam.
Transaksi lindung nilai jangka panjang CIMB Niaga naik rata-rata 2,3% setiap tahunnya. John berharap, nasabah akan lebih banyak melakukan transaksi lindung nilai jangka panjang.
Target CIMB Niaga yakni meningkatkan komposisi transaksi hedging jangka panjang menjadi 25%-30% selama satu sampai dua tahun mendatang. Catatan saja, sepanjang semester I tahun ini, CIMB Niaga mencatatkan laba bersih konsolidasi Rp 736 miliar, melejit 318,2% secara tahunan.
Kenaikan disebabkan adanya peningkatan pendapatan bunga bersih sebesar Rp 5,81 triliun dan peningkatan pendapatan non-bunga senilai Rp 1,46 triliun atau masing masing tumbuh 4,8% dan 24,1% .
Selain itu, dari segi biaya pencadangan juga turun 7,9% . pendapatan bunga bersih tumbuh 4,8% tertolong penurunan pada beban bunga. Sedangkan mesin pencetak pendapatan non bunga berasal dari lini bisnis tresuri dan pasar modal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
