Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pandemi covid-19 yang terjadi sepanjang 2020 tampaknya ikut mempengaruhi kinerja dari PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk. (Tugu Insurance). Tercatat, laba tahun berjalan dari emiten berkode TUGU ini hanya membukukan laba sebesar Rp 271 miliar atau turun 46% yoy
Direktur Pemasaran Asuransi Minyak dan Gas Bumi Tugu Insurance Budi P Amir mengatakan bahwa tahun 2020 merupakan tahun yang penuh tantangan. Ia menyebutkan dengan adanya pandemi covid-19, pelemahan ekonomi, bencana banjir di awal tahun, penurunan ICP (Indonesia Crude Price), penurunan harga properti serta pelemahan pasar saham menjadi kontributor utama terjadinya penurunan laba Tugu Insurance.
“Sejak terjadinya pandemi, Tugu Insurance terus melakukan improvement dalam proses bisnisnya terutama dengan melakukan implementasi teknologi untuk memastikan agar produk dan layanan yang diberikan bisa tetap terjaga dan tidak terjadi penurunan kualitas. Kami percaya nilai ini akan menjadi pertimbangan bagi pelanggan baik individu maupun korporat di masa yang akan datang dalam memilih produk asuransi,” ujar Budi seperti dikutip dari keterangan resmi, Rabu (5/5).
Baca Juga: Asabri beri santunan Rp 572,9 juta kepada keluarga Mayjen I Gusti Putu Danny
Dilihat dari posisi keuangan saat ini, total aset Tugu Insurance adalah sebesar Rp 19,46 triliun atau turun 6,1% yoy khususnya dari aset reasuransi yang sejalan dengan penyelesaian beberapa klaim besar di tahun 2020
Hal tersebut juga tercermin dalam penurunan liabilitas yang turun dari Rp 12,5 triliun menjadi Rp 11 triliun. Sementara itu untuk total ekuitas mengalami kenaikan menjadi Rp 8,46 triliun dibandingkan tahun 2019 sebesar Rp 8,27 triliun.
Dilihat dari Laporan Laba Rugi, total pendapatan konsolidasian Tugu insurance mengalami penurunan sebesar 14,9% yoy menjadi Rp 2,46 triliun. Total beban konsolidasian di tahun 2020 juga mengalami penurunan sebesar 6,21% yoy menjadi Rp 2,12 triliun seiring dengan efektivitas dan efisiensi proses yang dilakukan, sementara laba per saham yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk dasar dan dilusian juga turun menjadi Rp. 149 per saham dari tahun sebelumnya sebesar Rp 258 per saham.
Saat ini Tugu Insurance memiliki rasio solvabilitas sebesar 427,68%, turun sedikit dari 434,31% di tahun 2019. Namun demikian, nilai ini masih jauh di atas ketentuan minimal yang ditetapkan Otoritas Jasa Keuangan Institusi Keuangan Non-Bank (OJK-IKNB) sebesar 120%.
Baca Juga: Pendiri alami kesulitan keuangan, jumlah pengelola dana pensiun terus menurun
Di Tengah masa yang sulit dan penuh tantangan Tugu Insurance berhasil mempertahankan peringkat internasional dari AM Best selama 5 tahun berturut-turut dengan nilai Financial Strength Rating “A- (excellent)”dan Long Term Issuer Credit Rating “a-“ serta berhasil meningkatkan outlook-nya ke stable di 2020 karena keberhasilannya mempertahan kinerja yang positif.
Selanjutnya: Bisnis asuransi jiwa meningkat pada kuartal I, ini pendorongnya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News