Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - PT Tugu Pratama Indonesia (TPI) menunda rencana untuk melantai di bursa saham. Pemain asuransi umum ini tadinya berencana untuk melakukan initial public offering pada tahun ini.
Namun seiring berjalannya waktu, rencana tersebut urung dilakukan di 2017 ini. "Rencana untuk IPO ini kemungkinan pelaksanaannya akan bergeser ke semester pertama tahun 2018 nanti," kata Sekretaris Perusahaan TPI Syaiful Azhar belum lama ini.
Bergesernya rencana perusahaan untuk menjual sebagian saham ke publik ini, kata dia disebabkan karena beberapa hal. Di antaranya adalah kondisi pasar modal yang dinilai belum terlalu baik. Sehingga saat ini dinilai belum menjadi waktu yang tepat untuk melakukan IPO.
Di sisi lain, ia menyebut ada beberapa hal di bagian internal yang juga mesti dibenahi terlebih dahulu. Namun ia belum mau menjelaskan urusan internal yang dimaksud.
Bergesernya waktu dalam rencana melantai di bursa saham ini diklaimnya tak akan banyak berdampak pada rencana bisnis TPI secara keseluruhan. Soalnya dia bilang pilihan TPI untuk menjual saham ke publik bukan didasarkan pada kebutuhan akan suntikan modal baru.
Langkah IPO kata dia adalah permintaan dari pemegang saham agar perusahaan ini meningkatkan keterbukaan dan transparansi. Sementara dari sisi keuangan ia mengklaim kondisi TPI masih kuat.
Berdasarkan laporan keuangan di tahun lalu, per akhir 2016 TPI memiliki aset sebesar US$ 943,4 juta. Diantaranya termasuk ekuitas sebesar US$ 403,5 juta. "Sementara rasio RBC kami saat ini sekitar 300%," ungkapnya.
Sebagai informasi, pemegang saham mayoritas di TPI saat ini adalah PT Pertamina sebesar 65%. Lalu PT Sakti Laksana Prima sebesar 17,6%. Sementara saham lain dikempit Siti Taskiyah dan M. Satya Permadi masing-masing sebanyak 12,15% dan 5,25%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News