kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   0,00   0,00%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Tugure Ajak Industri Asuransi Bersiap Hadapi Ancaman Resesi


Sabtu, 26 November 2022 / 11:33 WIB
Tugure Ajak Industri Asuransi Bersiap Hadapi Ancaman Resesi
ILUSTRASI. webinar Economic Outlook 202 yang digelar oleh?PT Tugu Reasuransi Indonesia (Tugure)


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ancaman resesi pada 2023 diprediksi akan berdampak terhadap berbagai industri di seluruh dunia, tak terkecuali industri asuransi. Strategi apa yang harus dirancang industri asuransi agar dapat bertahan atau bahkan tetap bertumbuh di tengah ketidakpastian global tersebut?

Hal ini menjadi tema dalam webinar Economic Outlook 2023 bertemakan “Optimizing Opportunity Through Uncertainty” yang digelar oleh PT Tugu Reasuransi Indonesia (Tugure) Jumat (25/11).

Baca Juga: Dukung Industri Asuransi, Tugure Jadi Sponsor Resmi Indonesia Rendezvous

Dalam sambutannya, Presiden Direktur Tugure Adi Pramana mengatakan salah satu faktor penyebab resesi global adalah konflik geopolitik antara Rusia dan Ukraina yang mempengaruhi rantai pasok global sehingga menimbulkan krisis yang pada akhirnya mengakselerasi laju inflasi.

“Selain itu, di bulan Oktober 2022, Dana Moneter Internasional (IMF) memperbaharui proyeksinya atas pertumbuhan ekonomi dunia turun dari proyeksi sebelumnya 2,9 % dan 3,8 % pada Januari 2022 menjadi 2,7 %,” paparnya.

Melihat kondisi yang penuh ketidakpastian, Adi mengajak industri asuransi untuk bersiap menghadapi ancaman tersebut resesi dan inflasi di tahun mendatang.

“Kita sebagai pelaku di Industri asuransi harus memanfaatkan peluang sebaik mungkin agar tetap menciptakan hasil positif di tengah tantangan ketidakpastian ekonomi di tahun 2023,” ujarnya.

Senada dengan Adi, Ketua Umum IRMAPA (Indonesia Risk Management Professional Association) Charles R. Vost, yang turut menjadi pembicara kunci, menuturkan bahwa perusahaan harus bisa memastikan fungsi dari manajemen risiko berjalan dengan baik.

Baca Juga: Tugure Bukukan Premi Bruto Rp 1,56 Triliun pada Semester I 2022, Ini Penopangnya

“Selain itu, perusahaan juga harus agile dalam menyusun perencanaan, eksekusi dan evaluasi  dilakukan lebih cepat, sehingga perusahan bisa menghadapi tantangan di tahun 2023,” ujarnya.

Selain Charles, webinar ini pun turut dihadiri sejumlah pakar ekonomi yakni Ketua Umum Asosiasi GRC Achmad Daniri dan Ekonom dari INDEF Faisal Basri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×