kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.200   59,45   0,83%
  • KOMPAS100 1.107   11,93   1,09%
  • LQ45 878   11,94   1,38%
  • ISSI 221   1,25   0,57%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,59   1,05%
  • IDX80 127   1,36   1,08%
  • IDXV30 135   0,76   0,57%
  • IDXQ30 149   1,76   1,20%

Tunggu holding, spin off UUS BTN molor


Minggu, 01 Oktober 2017 / 16:35 WIB
Tunggu holding, spin off UUS BTN molor


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - Rencana untuk spin off unit usaha syariah PT Bank Tabungan Negara Tbk (UUS BTN) kemungkinan molor dari target.

Pasalnya, sampai saat ini, perseroan masih melakukan kajian rencana pemisahan UUS dari induk. Kajian tersebut antara lain masih menunggu arahan strategi dari pemegang saham utama BTN yakni pemerintah.

Managing Director Strategy, Risk & Compliance Bank BTN Mahelan Prabantariksa mengungkapkan, pihaknya tengah menantikan proses holding jasa perbankan dan keuangan rampung terlebih dahulu sebelum melakukan spin off.

Mahelan juga menambahkan, jika melihat proses yang tengah berjalan saat ini, proses spin off UUS BTN kemungkinan tidak akan dilakukan pada tahun 2018 mendatang sebagaimana target semula perseroan.

"Namun sesuai ketentuan, maksimal sebelum tahun 2023 maka direncanakan proses spin off tetap dilakukan," ujarnya kepada KONTAN, Minggu (1/10).

Menurutnya, secara garis besar strategi peningkatan kinerja UUS BTN masih mengikuti bank konvensionalnya, terutama dalam persentase pertumbuhan baik dari penyaluran pembiayaan maupun penghimpunan dana.

"UUS BTN juga relatif lebih baik dibandingkan bank syariah lainnya (kinerja)," ungkapnya. Tapi, Mahelan belum dapat menyebutkan secara persis pertumbuhan kinerja unit usaha syariah perseroan.

Sebagai gambaran saja, merujuk pada laporan keuangan bulan Agustus 2017 tercatat pembiayaan syariah BTN mencapai Rp 16,15 triliun. Jumlah tersebut mengalami peningkatan 27,3% secara tahunan atau year on year (yoy) dibandingkan periode tahun sebelumnya Rp 12,69 triliun.

Jika dibandingkan dengan total kredit BTN per akhir Agustus 2017 yang mencapai Rp 181,24 triliun. Pembiayaan syariah BTN berhasil menyumbang sekitar 9% dari total penyaluran kredit perseroan.

Komposisi tersebut sudah lebih tinggi dibandingkan capaian akhir Agustus 2016 sebesar 8,4% dari total kredit BTN.

Selain BTN, PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) juga berkeinginan untuk melepas UUS. Direktur Keuangan Bank Jatim Ferdian Timur Satyagraha mengungkap rencana tersebut masih berjalan sesuai proses.

Bank bersandi saham BJTM ini optimis, spin off UUS Bank Jatim dapat teralisasi pada akhir tahun 2017.

"Rencana kami Desember 2017 (spin off)," singkat Ferdian.


 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×