kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pangkas bunga kredit, bank yakin laba tetap tumbuh


Minggu, 01 Oktober 2017 / 14:55 WIB
Pangkas bunga kredit, bank yakin laba tetap tumbuh


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Dessy Rosalina

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasca Bank Indonesia (BI) menurunkan suku bunga acuan BI 7 Days Reverse Repo Rate (7DRR) menjadi 4,25%, sejumlah bank pun telah melakukan beragam penyesuaian berupa penurunan suku bunga simpanan.

Salah satu yang bank yang secara agresif menurunkan suku bunga simpanannya antar lain PT Bank Mayapada Internasional Tbk. Direktur Utama Bank Mayapada Hariyono Tjahjarijadi mengungkap pihaknya setidaknya telah menggunting bunga simpanan sebesar 25 hingga 50 basis poin (bps).

Menurutnya, perseroan akan terus mengikuti perkembangan penurunan suku bunga di pasar, terutama oleh bank-bank. "Kami sudah menurunkan suku bunga simpanan mengingat suku bunga di pasar sudah turun. Target kami adalah sesuai dengan penurunan yang dilakukan bank-bank besar," ujarnya kepada KONTAN, Minggu (1/10).

Kendati suku bunga telah diturunkan, Hariyono optimis hal tersebut tidak akan berpengaruh terhadap penurunan profitabiltias perseroan. Pasalnya, pasca penurunan bunga simpanan yang diikuti dengan penurunan bunga kredit di pasar, terbukti permintaan kredit sudah mulai meningkat.

"Dengan turunnya suku bunga simpanan, otomatis membantu bank meningkatkan profit namun bank juga harus menurunkan suku bunga kreditnya," tambahnya.

Bank milik taipan ini pun optimistis tetap mampu mencetak pertumbuhan laba bersih pada akhir tahun 2017 hingga mencapai 28% secara tahunan atau year on year (yoy). Sekadar informasi, berdasarkan laporan keuangan bulan Agustus 2017 bank bersandi emiten MAYA mencatat pertumbuhan cukup signifikan.

Hal ini tercermin dari penyaluran kredit yang naik 25% secara yoy dari Rp 41,69 triliun pada Agustus 2016 menjadi Rp 52,11 triliun per periode 2017. Sementara itu, pertumbuhan kredit juga diikuti dengan kenaikan dana pihak ketiga (DPK) yang berhasil dihimpun menjadi Rp 61,39 triliun atau naik 29,93% yoy.

Kendati demikian, pertumbuhan laba masih tumbuh satu digit dari Rp 626,01 miliar pada Agustus tahun lalu menjadi Rp 682,04 miliar per Agustus 2017. Salah satu pendorong peningkatan laba perseroan antara lain pendapatan bunga yang naik 17,08% menjadi Rp 4,55 triliun.

Sementara beban bunga tercatat naik 21,14% menjadi Rp 2,83 triliun. Adapun, pendapatan bunga bersih bank milik Tahir ini tercatat sebesar Rp 1,72 triliun atau naik 10,91%.

Selain Bank Mayapada, PT Bank Dinar Indonesia Tbk pun menyebut seiring penurunan suku bunga acuan bank sentral, pihaknya juga sudah menekan suku bunga simpanan hingga ke level 0,50%.

Direktur Utama Bank Dinar Hendra Lie pun yakin penurunan tingkat bunga acuan yang berimbas pada penurunan biaya dana (cost of fund) praktis tidak berpengaruh terhadap laba perseroan.

"Dengan turunnya cost of fund, kami akan lebih giat bersaing untuk meningkatkan profit," ungkap Hendra. Tidak tanggung-tanggung, bank bersandi DNAR ini pun mematok perolehan laba hingga mencapai Rp 15 miliar pada akhir tahun 2017 atau naik 15% secara yoy.

Sebagai informasi tambahan, Bank Indonesia dalam analisis uang beredar yang dirilis Agustus 2017 menyatakan rata-rata tertimbang suku bunga kredit perbankan tercatat sebesar 11,68% atau turun 5 bps dari bulan sebelumnya.

Demikian halnya suku bunga simpanan berjangka dengan tenor 1, 3, 6, dan 24 bulan pada bulan Agustus 2017 yang masing-masing tercatat 6,30%, 6,54%, 6,86% dan 6,94%, atau turun dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 6,32%, 6,56%, 6,89%, dan 6,96%.

Sementara itu, suku bunga simpanan berjangka dengan tenor 12 bulan tercatat meningkat dari 7,04% menjadi sebesar 7,06% pada bulan Agustus 2017.
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×