CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.527.000   14.000   0,93%
  • USD/IDR 15.675   65,00   0,41%
  • IDX 7.287   43,33   0,60%
  • KOMPAS100 1.121   3,73   0,33%
  • LQ45 884   -2,86   -0,32%
  • ISSI 222   1,85   0,84%
  • IDX30 455   -2,30   -0,50%
  • IDXHIDIV20 549   -4,66   -0,84%
  • IDX80 128   0,06   0,05%
  • IDXV30 138   -1,30   -0,94%
  • IDXQ30 152   -0,90   -0,59%

Tunggu restu OJK, Mega Corpora setor deposito di Allo Bank untuk diubah jadi modal


Senin, 02 Agustus 2021 / 16:31 WIB
Tunggu restu OJK, Mega Corpora setor deposito di Allo Bank untuk diubah jadi modal
ILUSTRASI. Gedung kantor Allo Bank (BBHI)


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. CT Corpora melalui PT Mega Corpora melakukan penguatan modal kepada PT Allo Bank Indonesia Tbk (BBHI). Mega Corpora telah menempatkan deposito senilai Rp 750 miliar BBHI pada periode semester I-2021. Deposito itu nantinya akan dikonversi menjadi modal setelah mendapat persetujuan dari regulator. 

Memang hingga Juni 2021, terjadi kenaikan liabilitas atau kewajiban di BBHI menjadi Rp 3,86 triliun. Nilai itu naik 72,72% dibandingkan akhir Desember 2021 senilai Rp 2,23 triliun. 

“Kenaikan total kewajiban karena ada penempatan deposito sebesar Rp 750 miliar dari PT Mega Corpora sebagai pemegang saham pengendali yang nantinya dikonversi menjadi modal setelah mendapatkan persetujuan dari OJK dan peningkatan kewajiban surat berharga Repo sebesar Rp 1,22 triliun,” mengutip pernyataan Plt Direktur Utama Allo Bank Indonesia Ari Yanuanto Asah dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (2/8).  

Selain itu, total aset BBHI juga ikut naik 63,23% menjadi Rp 4,22 triliun pada Juni 2021 dari posisi akhir Desember 2020 sebesar Rp 2,58 triliun. Ari menyatakan kenaikan total aset disebabkan adanya pembelian surat berharga sebesar Rp 1,83 triliun. Ia pun optimis akan memberikan dampak positif terhadap kinerja keuangan perusahaan. 

Baca Juga: Ramai-ramai bertransformasi jadi bank digital, harga saham naik signifikan

Asal tahu saja, BBHI mencatatkan laba bersih senilai Rp 22,92 miliar pada Juni 2021. Nilai itu turun 30,25% year on year (yoy) dibandingkan Juni 2020 senilai Rp 32,86 miliar. 

 

Hal ini tak terlepas dari naiknya beban bunga 23,61% yoy dari Rp 60,02 miliar menjadi Rp 74,19 miliar di kuartal kedua 2021. Di sisi lain, laba operasional ikut turun 29,04% yoy dari Rp 33,57 miliar menjadi Rp 23,82 miliar hingga Juni 2021. 

Padahal pendapatan bunga Allo Bank tumbuh 42,46% yoy dari Rp 89,61 miliar menjadi Rp 127,66 miliar di semester pertama 2021. 

Rasio kinerja keuangan BBHI masih terbilang terkendali pada paruh pertama 2021. Tercermin dari rasio non performing loan (NPL) terhadap total kredit bersih bank mengecil menjadi 1,17% dari posisi tahun sebelumnya sebesar 3,50%. 

Sedangkan rasio Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) tercatat naik 82,65% hingga Juni 2021 dari periode yang sama tahun 2020 sebesar 76,52%. 

Asal tahu saja, CT Corpora melalui PT Mega Corpora mengakuisisi saham BBHI milik PT Hakimputra Perkasa pada Maret lalu. Keduanya telah menandatangani pengambilalihan atas sejumlah 3.084.461.000 saham atau sebesar 73,71% dari modal ditempatkan dan disetor penuh BBHI melalui transaksi pada pasar negosiasi di Bursa Efek Harga pengambalihan oleh Mega Corpora sebesar Rp1 49,36 per saham. Dengan demikian, total harga pengambilalihan sebesar Rp 460,70 miliar.

Selanjutnya: Bank Harda resmi ganti nama menjadi Allo Bank Indonesia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×