Reporter: Ferrika Sari | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Sinar Mas Multiartha Tbk (SMMA) berencana terbitkan obligasi senilai Rp 250 miliar. Ini merupakan Obligasi Berkelanjutan I Sinar Mas Multiartha Tahap I Tahap 2020.
Dalam prospektus yang diterbitkan, Selasa (18/8), disebutkan bahwa seluruh dana yang diperoleh setelah dikurangi biaya emisi akan dipinjamkan sekitar 25% untuk anak usaha, PT Sinar Mas Multifinance sebagai modal kerja pembiayaan.
"Bunga yang akan dikenakan atas pinjaman ini adalah sebesar 9% per tahun dengan jangka waktu lima tahun. Apabila dana pinjaman tersebut dilunasi, maka perseroan akan menggunakannya untuk modal kerja," tulis manajemen, Selasa (18/8).
Baca Juga: IHSG naik 2,02% sepekan, ini saham-saham yang paling banyak dibeli dan dijual asing
Kemudian sekitar 25% akan dipinjamkan ke AB Sinar Mas Multifinance dan digunakan sebagai modal kerja pembiayaan. Bunga, jangka waktu pinjaman, serta penggunaan uang hasil pembayaran utang juga tidak berbeda dengan milik Sinar Mas Multifinance.
Sementara 25% lagi, akan digunakan untuk meningkatkan penyertaan terhadap anak usaha, PT Rizki Lancar Sentosa. Sebab, anak usaha membutuhkan dana untuk pengembangan bisnis properti seperti pembelian fixed asset antara lain tanah atau bangunan, pemeliharaan gedung perkantoran dan modal kerja.
"Sisa (dananya) akan digunakan untuk modal kerja Sinar Mas Multiartha," terang manajemen.
Baca Juga: Sengketa hak waris keluarga Eka Tjipta, tuntutan Freddy Widjaja & aset Rp 737 triliun
Ini merupakan bagian dari Obligasi Berkelanjutan I Sinar Mas Multiartha dengan target dana sebesar Rp 1 triliun. Obligasi ini diterbitkan dalam tiga seri.
PT Sinarmas Sekuritas bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek sekaligus penjamin emisi efek. Sementara PT Bank Bukopin Tbk bertindak sebagai wali amanat.
Selain itu, perseroan juga akan melakukan penawaran awal (book building) pada 18-25 Agustus 2020. Sedangkan pernyataan efektif diperkirakan akan diperoleh pada 31 Agustus 2020.
Sementara masa penawaran umum akan dilakukan pada 1-3 September 2020 dan obligasi akan dicatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 9 September 2020.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News