Reporter: Ferry Saputra | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT CIMB Niaga Auto Finance (CNAF) optimistis masih dapat mengejar target laba yang telah dicanangkan pada 2025, meskipun dihadapkan pada tantangan ekonomi dan dampak banjir di Sumatra.
"Sampai November 2025, perolehan laba sebelum pajak (PBT) CNAF sudah mencapai 76% dari target yang ditetapkan," ujar Presiden Direktur CNAF Ristiawan Suherman kepada Kontan, Minggu (14/12).
Untuk mengejar target laba, Ristiawan mengatakan pihaknya akan mengoptimalkan penyaluran pembiayaan dan fungsi kantor cabang CNAF. Dia bilang CNAF saat ini memiliki cabang di 31 kota di Indonesia dan penyaluran pembiayaan baru perusahaan berfokus di area Jawa.
Baca Juga: Ini 10 Unitlink Saham yang Mencetak Return Tertinggi per November 2025
Sebagai salah satu upaya menggenjot kinerja laba perusahaan, Ristiawan menyebut pihaknya akan memanfaatkan semua momentum dan peluang yang ada, khususnya market yang sangat mendukung untuk mengoptimalkan pembiayaan saat bulan Desember 2025.
"Umumnya, produsen kendaraan akan memberikan penawaran program spesial untuk menarik animo masyarakat, sehingga CNAF akan hadir untuk memfasilitasi nasabah yang akan mengajukan proses pembiayaan," tuturnya.
Untuk kondisi bencana banjir Sumatera, Ristiawan menerangkan area yang terdampak adalah area cabang CNAF di kota Medan. Dia berharap area yang terkena banjir Sumatera tidak akan berdampak pada peningkatan kredit macet.
Sampai November 2025, CNAF memiliki 2.360 nasabah di cabang kota Medan, dengan total nilai outstanding pembiayaan sebesar Rp 269 Miliar. Nilainya berkontribusi sebesar 2,5% terhadap total portofolio pembiayaan CNAF. Namun, dia mengatakan dari semua nilai outstanding tersebut, tidak semua nasabah terdampak banjir.
"Meskipun demikian, CNAF sampai saat ini masih melakukan pendataan dan verifikasi terhadap nasabah yang terdampak dan tidak terdampak. Harapannya, Non Performing Financing (NPF) CNAF tidak berimbas signifikan," katanya.
Untuk bencana banjir Sumatera, Ristiawan menerangkan CNAF menjalankan operasional bisnis mengacu pada peraturan OJK, yakni POJK Nomor 19 Tahun 2022, yang mengatur perlakuan khusus untuk lembaga jasa keuangan di daerah yang terkena bencana.
Sebagai informasi, CNAF telah menyalurkan pembiayaan baru sebesar Rp 7,27 triliun per September 2025. Nilainya tumbuh 3%, jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 7,08 triliun. Adapun NPF masih berada di level yang rendah.
Baca Juga: OJK: Rata-rata Masyarakat Melaporkan Kasus Penipuan ke IASC 12 Jam Setelah Kejadian
Selanjutnya: Awas! Cairan Vape Ini Termasuk Narkotika, Pengguna & Penjual Bisa Ditangkap Polisi
Menarik Dibaca: Inilah Olahraga Penurun Tekanan Darah Terbaik, Mau Coba?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













