Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Platform P2P Lending PT Tani Fund Madani Indonesia (Tanifund) akhirnya buka suara terkait kondisi kualitas pinjamannya yang terus memburuk. Ini terlihat dari TWP90 platform tersebut yang tinggi.
Sebagai informasi, Tingkat wanprestasi (TWP90) atau kemampuan peminjam membayar pinjaman kurang dari 90 hari TaniFund terus naik secara pesat. Pada September lalu, TWP90 mereka berada di level 51,44% dan saat ini sudah di level 63,93%.
Plt. Direktur TaniFund Edwin Setiawan menyadari kondisi tersebut dan beralasan karena ada faktor penurunan kualitas pinjaman yang diakibatkan oleh banyaknya petani yang mengalami kendala gagal panen maupun UKM yang mengalami kesulitan bisnis.
Baca Juga: TaniFund Dikabarkan Gagal Bayar, Ini yang Dilakukan OJK
Oleh karenanya, manajemen TaniFund memutuskan untuk menghentikan penyaluran pinjaman baru, sehingga menurunkan total outstanding pinjaman. Hal ini juga mempengaruhi perhitungan TWP90.
“Penghentian penyaluran pinjaman baru dipilih sebagai langkah untuk dapat lebih fokus pada perbaikan dan penguatan SOP internal,” ujarnya, Rabu (14/12).
Adapun, beberapa upaya perbaikan dan pembenahan internal yang dilakukan meliputi alur proses kredit, Credit Analysis, Credit Risk Assessment, Monitoring, dan penanganan pembiayaan bermasalah.
Kemudian, perbaikan sistem Credit Scoring yang lebih mengakomodasi aspek calon borrower dan proyek secara riil di lapangan serta prosesnya secara menyeluruh. Harapannya,, dapat lebih mencerminkan hasil credit scoring yang lebih akurat.
Baca Juga: Lender TaniFund Ancam Layangkan Gugatan Bila Uang yang Ditanamkan Tak Kembali
Di sisi lain, Edwin bilang TaniFund juga aktif berkoordinasi dan mendapatkan masukan dari asosiasi maupun regulator untuk mempercepat proses perbaikan dan pemulihan pinjaman.
Tak hanya itu, TaniFund akan menempuh jalur hukum dengan dibuktikan melalui laporan polisi. Saat ini, sudah ada beberapa borrower yang diajukan laporan polisi oleh TaniFund
“TaniFund (telah) ajukan beberapa saat lalu terhadap beberapa borrower,” imbuhnya.
Baca Juga: Gagal Bayar Mulai Menghantui Bisnis Fintech Lending
Terakhir, Edwin menjelaskan bahwa tim TaniFund secara rutin dan bergantian tetap melakukan kunjungan dan monitoring ke setiap proyek, meskipun sejumlah lokasi proyek budidaya berada di pelosok dan sulit dijangkau.
“Informasi terbaru dari kunjungan (Monitoring dan Collection) tersebut, dibagikan melalui surel dan tertera dalam Dashboard bagian Project Update yang dapat diakses oleh Lender dalam proyek terkait,” pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News