kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.416.000   13.000   0,54%
  • USD/IDR 16.716   0,00   0,00%
  • IDX 8.701   43,74   0,51%
  • KOMPAS100 1.192   9,86   0,83%
  • LQ45 857   8,90   1,05%
  • ISSI 313   3,67   1,19%
  • IDX30 441   3,08   0,70%
  • IDXHIDIV20 510   2,90   0,57%
  • IDX80 134   1,32   1,00%
  • IDXV30 140   0,58   0,42%
  • IDXQ30 140   0,80   0,58%

Ulang Tahun KPR ke-49, Begini Perkembangan Penyaluran KPR BTN


Kamis, 11 Desember 2025 / 07:25 WIB
Ulang Tahun KPR ke-49, Begini Perkembangan Penyaluran KPR BTN
ILUSTRASI. Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) Nixon LP Napitupulu (kedua kanan) bersama Ketua Umum Ikatan Hakim Indonesia (IKAHI) Hakim Agung Dr. H. Yasardin, S.H., M.Hum. (kedua kiri) menandatangani Nota Kesepahaman Program Kepemilikan Hunian “Graha Hakim” antara BTN dengan IKAHI yang disaksikan oleh Wakil Ketua Mahkamah Agung bidang Yudisial selaku pelindung IKAHI H. Suharto, S.H, M.Hum. (kiri) dan Direktur Consumer Banking BTN Hirwandi Gafar (kanan) di Menara 2 BTN, Jakarta, Selasa (11/11/2025). Kerja sama strategis ini merupakan bagian dari upaya BTN memperluas penetrasi kredit konsumer di lingkungan aparatur negara, khususnya di kalangan hakim untuk mendapatkan kemudahan memiliki rumah dengan berbagai fasilitas menarik. Mulai dari suku bunga kompetitif, keringanan biaya akad, hingga kemudahan proses pengajuan Kredit Pemilikan Rumah (KPR). (Foto Dok BTN)


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Dina Hutauruk

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) merayakan HUT KPR ke-49 pada Rabu (10/12/2025). Selama perjalan tersebut hingga 8 Desember 2025, BTN telah menyalurkan KPR untuk sekitar 5,7 juta rumah di seluruh Indonesia, menegaskan konsistensinya membuka akses pembiayaan perumahan dan mendorong ekonomi nasional.

Selama 49 tahun, total plafon KPR yang disalurkan BTN mencapai Rp504,18 triliun, terdiri dari 5,23 juta unit KPR konvensional dan 456.749 unit KPR syariah. Dari total tersebut, 4,38 juta merupakan KPR subsidi dan 1,3 juta KPR nonsubsidi.

Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu menegaskan bahwa pencapaian ini mencerminkan peran strategis BTN dalam menyediakan hunian layak sekaligus menggerakkan sektor perumahan. “Namun, BTN tak ingin berpuas diri. Kami tetap harus bekerja memenuhi kebutuhan jutaan masyarakat yang belum memiliki atau belum mampu merenovasi rumah,” kata Nixon dalam keterangannya, Rabu (10/12/2025).

Baca Juga: BTN Kejar Target Penyaluran KPR FLPP pada Sisa Tahun 2025

Program KPR BTN dimulai pada 29 Januari 1974, dan penyaluran perdana dilakukan pada 10 Desember 1976 senilai Rp38 juta untuk 17 unit rumah di Semarang dan Surabaya. Sejak itu, BTN berkembang menjadi bank pilihan pembeli rumah pertama. Saat ini, KPR menjadi core business BTN dengan kontribusi lebih dari 78% portofolio dan pangsa sekitar 40% pasar KPR nasional.

Nixon menambahkan, BTN kini menjadi bagian penting ekosistem properti nasional, bekerja sama dengan lebih dari 8.000 pengembang dan memberikan dampak turunan pada 185 subsektor ekonomi.

Sementara, Wakil Ketua Umum DPP Real Estate Indonesia (REI) Bambang Ekajaya menegaskan bahwa BTN adalah mitra strategis utama pengembang dalam penyediaan rumah rakyat.

Menurut Bambang, sejarah panjang kemitraan REI dan BTN menjadi fondasi penting dalam penyediaan hunian layak. Namun, persaingan penyaluran KPR kini semakin ketat karena banyak bank lain menawarkan produk serupa. Karena itu, BTN perlu terus meningkatkan kualitas layanan agar tetap menjadi pilihan utama.

Baca Juga: Pendapatan Bunga Jadi Kunci Kinerja BTN Hingga Akhir 2025, Cek Rekomendasi Sahamnya

Ia menekankan bahwa kebutuhan utama pengembang saat ini adalah percepatan dan penyederhanaan proses KPR, terutama untuk KPR subsidi. Prosedur yang lebih efisien diyakini dapat memperlancar pembiayaan dan mempercepat masyarakat berpenghasilan rendah memiliki rumah.

Bambang berharap BTN memperkuat komitmennya dalam mendukung sektor perumahan dengan layanan KPR bersubsidi yang lebih sederhana dan cepat demi  mendukung target pemerintah dalam Program 3 Juta Rumah.

Ketua Umum Apersi, Junaidi Abdillah, menegaskan bahwa perbankan—khususnya BTN—dan para pengembang merupakan mitra yang tak terpisahkan dalam penyaluran rumah rakyat, termasuk KPR FLPP. Tahun 2025 disebut sebagai periode menantang karena adanya program pembangunan 3 juta rumah.

Ia berharap BTN, yang menguasai lebih dari 80% pasar KPR subsidi, terus memperkuat kontribusi lewat inovasi pembiayaan. Menurutnya, BTN kini semakin ekspansif hingga ke pelosok desa dan menyasar pekerja informal seperti tukang cukur, pedagang bakso, dan ojek online, yang selama ini sulit mengakses layanan perbankan. Hal itu sudah terlihat dari akad kredit BTN di berbagai proyek anggota Apersi.

Data BP Tapera menunjukkan, sepanjang 2025 Apersi membangun 66.147 rumah subsidi, atau 29,88% dari total KPR FLPP nasional sebanyak 221.395 unit, menjadikannya penyumbang terbesar kedua.
Dalam periode 2022 hingga 14 November 2025, Apersi menyalurkan 219.631 rumah subsidi dengan nilai KPR FLPP sekitar Rp26,3 triliun, tersebar di 5.416 perumahan di 311 kabupaten/kota.
Dari jumlah tersebut, 130.514 unit memanfaatkan KPR FLPP yang disalurkan BTN, setara 59,42% porsi BTN terhadap total penyerapan KPR FLPP anggota Apersi.

Selanjutnya: Skandal Pemain Naturalisasi: Malaysia Terancam Kalah Otomatis di Beberapa Laga Resmi

Menarik Dibaca: BMKG Deteksi Bibit Siklon Tropis 91S di Barat Sumatra, Hujan Lebat di Provinsi Ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Tag


TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×