kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

UOB & BKPM kerjasama tingkatkan investasi asing


Jumat, 04 Desember 2015 / 15:50 WIB
UOB & BKPM kerjasama tingkatkan investasi asing


Reporter: Christine Novita Nababan | Editor: Havid Vebri

JAKARTA. United Overseas Bank (UOB) dan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) meneken nota kesepahaman untuk meningkatkan investasi asing langsung dan perdagangan ke Indonesia. Ini merupakan kali pertama BKPM berkolaborasi dengan bank swasta asing Asia Tenggara.

Kolaborasi ini akan mempermudah nasabah korporasi UOB yang ingin berinvestasi di Tanah Air untuk mengajukan izin prinsip di Singapura tanpa harus berkunjung ke Indonesia. Izin prinsip merupakan izin pertama kali yang perlu didapatkan oleh calon investor untuk membentuk badan usaha di Indonesia.

Layanan ini juga pertama kalinya akan dilakukan di Singapura dan difasilitasi oleh UOB melalui kantor perwakilan BKPM, Indonesia Investment Promotion Centre (IIPC) di Singapura. Selain membantu investasi ke Indonesia, UOB juga akan membantu investor-investor Indonesia yang ingin ekspansi ke luar negeri melalui IIPC.

Iwan Satawidinata, Wakil Direktur Utama UOB Indonesia mengatakan, Indonesia merupakan tujuan investasi utama bagi perusahaan-perusahaan global dan Asia. Dalam kurun waktu sembilan bulan pertama di tahun ini, arus masuk investasi asing langsung ke Indonesia terus bertumbuh dan saat ini berjumlah US$ 21,3 miliar atau naik 16,9% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Sekitar 52% di antara investasi asing langsung tersebut berasal dari negara-negara di kawasan Asia di mana Singapura merupakan negara Asia yang memiliki jumlah investasi terbesar, yakni 16%. Diikuti oleh Malaysia 13,6%, Jepang 11,6%, Korea Selatan 4,7% dan Cina 3,8%.

“Konektivitas perdagangan Indonesia dengan kawasan regional semakin meningkat dan melahirkan peluang bisnis yang tinggi, terutama dengan kehadiran Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Selain memaksimalkan MEA, perdagangan dan investasi antara Cina dan Indonesia akan terus berkembang. Kolaborasi antara BKPM dengan UOB akan memberikan kemudahan bagi perusahaan-perusahaan untuk memaksimalkan tren pertumbuhan ini,” ujarnya seperti dalam siaran pers yang diterima KONTAN, Jumat (4/12).

Kemitraan dengan BKPM, sambung dia, juga akan meningkatkan konektivitas UOB di Indonesia yang merupakan ekonomi terbesar di ASEAN dan negara pilihan investor. Hal ini dikarenakan, meningkatnya jumlah masyarakat kelas menengah dan konsumsi domestik yang tinggi, serta sumber daya alam yang melimpah.

Perusahaan-perusahaan, dia menambahkan, akan menunjukkan minatnya untuk memperluas usahanya di Indonesia guna melayani kebutuhan kelas menengah tersebut.

Seiring dengan meningkatnya pendapatan dan tingkat urbanisasi, perusahaan yang mampu menawarkan produk dan layanan sesuai kebutuhan kelas menengah akan mendapatkan posisi yang baik untuk pertumbuhan bisnsinya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×