kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.568.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.190   15,00   0,09%
  • IDX 7.089   24,28   0,34%
  • KOMPAS100 1.050   2,99   0,29%
  • LQ45 820   -0,96   -0,12%
  • ISSI 212   2,00   0,95%
  • IDX30 421   -0,80   -0,19%
  • IDXHIDIV20 504   -0,45   -0,09%
  • IDX80 120   0,40   0,33%
  • IDXV30 124   0,56   0,46%
  • IDXQ30 139   -0,48   -0,34%

UOB Indonesia Optimis Laju Pertumbuhan Ekonomi RI Naik di Kisaran 5 Persen Tahun Ini


Jumat, 07 Oktober 2022 / 11:13 WIB
UOB Indonesia Optimis Laju Pertumbuhan Ekonomi RI Naik di Kisaran 5 Persen Tahun Ini


Reporter: Tim KONTAN | Editor: Indah Sulistyorini

KONTAN.CO.ID - UOB Indonesia memprediksi, pada produk domestik bruto (PDB) akan tumbuh di kisaran 5 persen pada tahun 2022 dan 2023. Menurut Presiden Direktur UOB Indonesia, Hendra Gunawan, meskipun tengah menghadapi ketidakpastian global, Indonesia masih mampu bersaing karena dukungan konsumsi domestik dan kenaikan ekspor komoditas.

Bukan itu saja, Hendra menilai ekonomi nasional mampu tumbuh karena sanggup menghadapi krisis pasca pandemi COVID-19. Selain itu, integrasi antara sustainability dan pembangunan nasional akan menjadi kunci pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam jangka panjang.

“Di tengah berbagai tantangan serta ketidakpastian global, kami mengapresiasi kepemimpinan Presiden Joko Widodo dalam menavigasi pemulihan ekonomi pasca pandemi. Sejalan dengan peran kami sebagai katalis dan menghadirkan peluang, kami berharap dapat mendukung pemerintah, regulator, investor dan masyarakat dalam membangun masa depan bersama yang berkelanjutan,” ujarnya dalam forum bertajuk Emerging Stronger in Unity and Sustainably di Grand Ballroom Kempinski, Jakarta pada Kamis (29/9).

Pertumbuhan ekonomi Indonesia, lanjut Hendra, berhasil pulih secara cepat berkat sinergi kebijakan ekonomi makro yang dicanangkan pemerintah. Dengan kebijakan itu, pemerintah dinilai mampu menargetkan pertumbuhan ekonomi Indonesia 2022 di level 5,2 persen, sedangkan pada 2023 sebesar 5,3 persen. Sedangkan pada kuartal III 2022, diperkirakan ekonomi tumbuh 5,6-6 persen atau lebih tinggi ketimbang kuartal II sebesar 5,44 persen.

Dalam forum yang sama, Presiden Joko Widodo mengutarakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II bisa tumbuh 5,44 persen jika dibandingkan dengan negara G20 yang lain.  Pertumbuhan ekonomi Indonesia merupakan yang tertinggi diantara negara dan kawasan anggota forum G20.

Presiden Jokowi Widodo juga menyampaikan pesan agar Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) digunakan untuk output yang produktif. “Saya selalu menyampaikan kepada Menteri Keuangan, kalau punya uang di APBN kita, dijaga hati-hati. Mengeluarkannya harus produktif, memunculkan return yang jelas karena hampir semua negara tumbuh melemah, terkontraksi ekonominya,” kata Presiden Joko Widodo.

Terkait arahan yang disampaikan oleh Presiden Jokowi Widodo, Menteri Keuangan Sri Mulyani menyambut baik perihal penggunaan uang negara dengan hati-hati dengan output yang produktif. APBN menjadi instrumen pemerintah dalam upaya menurunkan angka kemiskinan di Indonesia pada 2023.

Bagi Sri Mulyani, Instruksi Presiden dapat menjadi “modal” kuat dalam menjalankan tugasnya mengelola keuangan negara dengan baik. "Hal tersebut bisa membuat kita melihat secara jauh lebih baik. Dengan mengoptimalkan belanja pemerintah pusat dan pemerintah daerah pada kuartal IV-2022, dapat menopang pertumbuhan ekonomi di sisa tiga bulan terakhir tahun ini,” jelasnya.

Sri Mulyani pun optimis pertumbuhan ekonomi hingga akhir tahun mencapai 5 persen (year on year/yoy). Optimisme itu terlihat dari pertumbuhan ekonomi yang terjaga di level 5 persen, seperti pada kuartal I-2022 yang tumbuh 5,01 persen dan di kuartal III-2022 tumbuh 5,44 persen. Harapannya, di kuartal IV-2022 pemulihan terus berlanjut meski di tengah resesi global yang melemahkan perekonomian negara.Dalam upaya meningkatkan laju perekonomian, pemerintah juga terus membenahi berbagai hal-hal fundamental seperti infrastruktur, hilirisasi terhadap penghentian komoditas tambang ke dalam bentuk bahan mentah serta ketahanan pangan dan energi di tengah situasi resesi global.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×