Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank BNI Syariah mencatatkan pertumbuhan positif. Sepanjang semester I-2018, BNI Syariah menyalurkan pembiayaan Rp 25,12 triliun naik secara tahunan atau year on year (yoy) 11,4%. Pada semester I-2017 penyaluran pembiayaan hanya Rp 22,55 triliun.
Pembiayaan komersial tumbuh 22% yoy dari Rp 4,32 triliun menjadi Rp 5,28 triliun di semester 1-2018. Pembiayaan sektor kecil dan menengah tumbuh 12,3% yoy menjadi Rp 5,52 triliun. Sedangkan pembiayaan mikro pada Juni 2018 mencapai Rp 995 miliar atau tumbuh 2,9% dibandingkan Juni 2017 di posisi Rp 968 miliar.
Hingga semester I-2018 pembiayaan konsumer BNI Syariah mencapai 12,99 triliun naik 7,8% yoy dari posisi Juni 2018 di level Rp 11,99 triliun. Sedangkan pertumbuhan pembiayaan lewat Hasanah Card tumbuh 14,6% dari Rp 338 miliar di paruh pertama 2017 menjadi Rp 387 miliar di paruh pertama 2018.
Direktur Bisnis BNI Syariah menjelaskan tidak ada kendala dalam menyalurkan pembiayaan mikro. Namun BNI Syariah lebih selektif dalam memilih calon nasabah.
"BNI Syariah mengutamakan pertumbuhan yang berkualitas sehingga pertumbuhan tidak terlalu agresif sebesar 2,9% yoy per Juni 2018. NPF mikro BNI Syariah sampai dengan Juni 2018 terjaga di 3,57 persen," ujar Dhias kepada Kontan.co.id pada Jumat (27/7).
Lanjut Dhias, sampai Juni 2018 outstanding pembiayaan mikro sebesar Rp 990,8 milyar atau tumbuh 83,5% yoy. Adapun target pembiayaan mikro sampai akhir tahun sebesar Rp 1,2 triliun.
Strategi yang dilakukan seperti penetrasi kepada komunitas-komunitas pengusaha mikro di seluruh cabang BNI Syariah, program Derap Ekrafpreneur Hasanah Mulia 20. Juga lewat rangkaian program yang digagas BEKRAF dan BNI Syariah untuk mencetak pelaku ekonomi kreatif berbasis syariah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News