Reporter: Mona Tobing | Editor: Havid Vebri
JAKARTA. Usai Lebaran, perusahaan pembiayaan (multifinance) tidak terburu-buru mengejar target penyaluran kredit. Saat ini, mereka justru memilih fokus memperbaiki kualitas pembiayaan.
Efrinal Sinaga, Sekertaris Jenderal (Sekjen) Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) mengatakan, dalam kondisi saat ini multifinance tidak sembarangan memberikan pembiayaan. Hal ini menyusul daya beli konsumen yang melemah sehingga mempengaruhi kemampuan nasabah membayar angsuran.
Jika hanya mengejar pertumbuhan pembiayaan tanpa memperhatikan kualitas penyaluran pembiayaan, multifinance bakal merugi di akhir tahun lantaran tingginya kredit macet atau non perfoaming loan (NPL). "Kami telah mengingatkan anggota APPI untuk menjaga NPL dibawah 2%," ujar Efrinal, Senin (27/7).
Untuk itu, multifinance perlu meningkatkan manajemen risiko. Antara lain selektif memilih calon nasabah. Pilihan lain juga dengan mencadangkan kredit macet agar tidak menggerus modal perusahaan.
Efrinal juga menghimbau, multifinance tetap memperhatikan kualitas penyaluran pembiayaan sekalipun Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah memberikan kelonggaran minimum uang muka atau down payment (DP) kendaraan. "Kalaupun memberikan DP murah, harus diberikan pada segmen group costumer," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News