Reporter: Issa Almawadi | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Bank Ekonomi Raharja membukukan pertumbuhan laba bersih hingga 59,24% atau Rp 283,09 miliar di sepanjang 2013 lalu. Di tahun 2012, laba bersih Bank Ekonomi hanya mencapai Rp 177,78 miliar.
Mengacu laporan keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), laba bersih bank berkode saham BAEK ini terdorong oleh pendapatan bunga yang naik dari Rp 1,71 triliun menjadi Rp 2,04 triliun. Kinerja Bank Ekonomi juga didukung pendapatan provisi dan komisi yang mencapai Rp 79,65 miliar, naik dari Rp 63,29 miliar di 2012.
"Bank Ekonomi juga akan terus mempertahankan komposisi dana pihak ketiga (DPK) untuk menunjang pertumbuhan laba," terang Helena Suryawani, Direktur Keuangan Bank Ekonomi, Senin (3/3).
Helena menambahkan, ini akan menjadi salah satu strategi Bank Ekonomi di tahun ini. Namun, Helena tidak menjelaskan lebih lanjut mengenai komposisi DPK yang dimaksud.
Di sepanjang 2013, bank yang terafiliasi Grup HSBC ini menghimpun DPK atau simpanan nasabah sebesar Rp 23,35 triliun. Pencapaian ini tumbuh 11,4% dari posisi akhir 2012 yang mencapai Rp 20,96 triliun. Sementara, penyaluran kredit Bank Ekonomi mencapai sebesar Rp 19,44 triliun atau tumbuh 13,82% dari Rp 17,08 triliun di akhir 2012.
"Kredit modal kerja memberikan kontribusi terbesar dalam penyaluran kredit kami di sepanjang 2013," tambah Helena.
Sayang, level kredit bermasalah alias non performing loan (NPL) Bank Ekonomi juga naik. Di 2013, NPL bruto 0,92% dari 0,28%, dengan NPL bersih 0,72% dari 0,13%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News