kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Waspada, percobaan pembobolan rekening bank lewat pengalihan kode OTP meningkat


Jumat, 08 Mei 2020 / 13:23 WIB
Waspada, percobaan pembobolan rekening bank lewat pengalihan kode OTP meningkat
ILUSTRASI. Aplikasi Mandiri Cash Management dan Mandiri Internet Bisnis


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Percobaan kejahatan pembobolan rekening perbankan meningkat di tengah pandemi virus corona (Covid-19). Adanya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang mengharuskan masyarakat untuk bekerja dari rumah mendorong transaksi perbankan lebih banyak dilakukan secara digital saat ini.

Para penjahat mencoba mencari kesempatan di tengah kenaikan transaksi digital baik lewat mobile banking maupun internet banking. Percobaan pembobolan rekening nasabah lewat pengalihan kode one time password (OTP) meningkat sangat pesat.

Hal itu diungkapkan oleh Donsuwan Simatupang, Direktur Kelembagan Bank Mandiri. Oleh karena itu, ia mengingatkan nasabah meningkatkan kehati-hatian dalam melakukan transaksi secara digital. 

Baca Juga: Hati-Hati! Data Pengguna E-commerce Masih Rentan Dibobol

"Percobaan criminal fraud meningkat. Kami ingatkan password dan kode OTP tidak dibagikan kepada siapapun, termasuk kepada petugas bank," kata Donsuwan dengan tegas saat paparan outlook ekonomi secara virtual, Jumat (8/5).

Saat ini perbankan terus berupaya meningkatkan kualitas layanan secara online di tengah kampanye pembatasan aktivitas sosial akibat pandemi corona. Sehingga dengan hanya di rumah pun, masyarakat tidak terkendala saat membutuhkan layanan perbankan.

Bank Mandiri terus meningkatkan fitur layanan Mandiri Mobile Online. 

Yang terbaru, proses mengembangkan layanan pembukaan rekening secara daring (online) agar dapat meningkatkan akses masyarakat pada perbankan.

Per Maret 2020, rata-rata transaksi aplikasi mobile banking (Mandiri Online) meningkat menjadi 2 juta transaksi per hari di bulan Maret 2020. Jumlah tersebut melompat dari transaksi pada periode Maret 2019 yang rata-rata sebanyak 1,2 juta transaksi. Angka tersebut diperoleh dari 5 juta nasabah Mandiri Online yang aktif bertransaksi.

Wakil Direktur Utama Bank Mandiri Hery Gunardi sebelumnya menyebut secara nominal rata-rata transaksi harian Mandiri Online juga meningkat menjadi Rp 3 triliun per Maret 2020 dibandingkan Rp 1,8 triliun pada periode Maret tahun lalu. 

Baca Juga: Buka kartu kredit bank Mandiri bisa lewat online, begini caranya

"Kami berharap frekuensi harian ini dapat terus meningkat, terutama dengan inisiatif kami menaikkan limit transfer via Mandiri Online untuk sesama rekening Mandiri dan antar bank menjadi total Rp 400 juta, dari sebelumnya Rp 200 juta, serta program top up Gopay gratis biaya administrasi,” ujar Hery.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×