kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   -2.000   -0,14%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Wealth management bank menanti dana tax amnesty


Minggu, 07 Agustus 2016 / 18:15 WIB
Wealth management bank menanti dana tax amnesty


Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Perbankan kelas kakap yang masuk kategori bank gateway tak mau kalah menjaring dana segar dari program pengampunan pajak atau tax amnesty. Pasalnya, dana tax amnesty yang bakal masuk ke sektor perbankan akan mendongkrak bisnis wealth management dari dua sisi yaitu produk bank dan non bank.

Direktur Konsumer PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) Sis Apik memprediksi dana kelolaan wealth management akan naik seiring adanya program tax amnesty. BRI menargetkan dengan adanya program tax amnesty dana kelolaan wealth management akan di atas Rp 59 triliun di akhir tahun 2016.

“Tanpa memperhitungkan tax amnesty, BRI menargetkan dana kelolaan wealth management mencapai Rp 59 triliun dengan 42.775 nasabah kaya di akhir tahun ini,” katanya, kepada KONTAN, Jumat (5/8). Saat ini, BRI telah mengelola dana nasabah kaya senilai Rp 52 triliun dari 34.584 nasabah per semester I-2016.

Sis menambahkan, para wajib pajak dapat memanfaatkan produk-produk wealth management bank seperti deposito, dan produk non bank seperti dana reksadana, bancassurance, dan derivatif. Adapun, deposito masih menjadi pilihan untuk investasi dibandingkan produk non bank. “BRI mencatat dana yang masuk ke non bank sekitar 10%-12%,” tambahnya.

Bisnis wealth management ini mengisi dua kantung bank yaitu bank memperoleh likuiditas dari produk bank dan meraih pendapatan komisi (fee income) dari produk non bank. Direktur Ritel Banking PT Bank Mandiri Tbk Tardi menambahkan, untuk menangkap peluang dana dari tax amnesty, Mandiri telah menyiapkan berbagai produk pada bisnis wealth management.

“Nasabah wealth management Bank Mandiri sekitar 50% pilih produk bank seperti deposito, dan 50% pilih produk non bank,” kata Tardi. Saat ini, dana kelolaan wealth management Mandiri mencapai Rp 159 triliun per semester I-2016 dengan target kelolaan dana sebesar Rp 169 triliun di semester II-2016.

General Manager Divisi Wealth Management PT Bak Negara Indonesia Tbk (BNI) Neny Asriani menuturkan, untuk dana kelolaan nasabah segment wealth management mencapai Rp 90 triliun per semester I-2016. Adapun, BNI menargetkan dana repatirasi dari program tax amnesty sekitar Rp 70 triliun-Rp 75 triliun.

Bank berlogo 46 ini mengharapkan dana kelolaan nasabah segment Emerald ini akan mencapai Rp 100 triliun di akhir tahun 2016. Dana kelolaan itu berasal dari dana repatriasi maupun dari bisnis dari nasabah kaya.

Direktur Konsumer PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Henry Koenaifi mengatakan, pihaknya masih sulit memprediksi dana dari program tax amnesty yang akan masuk ke bisnis wealth management BCA. Namun, BCA sudah menyiapkan produk untuk dana repatriasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×