kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Aduh, pertumbuhan kredit hanya 11%-15%


Kamis, 02 Juli 2015 / 17:45 WIB
Aduh, pertumbuhan kredit hanya 11%-15%


Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Mesti Sinaga

JAKARTA. Hilal perlambatan kredit mulai terlihat. Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memproyeksi pertumbuhan kredit akan melemah seiring rendahnya permintaan kredit akibat perlambatan pertumbuhan ekonomi.

“Kredit kemungkinan akan tumbuh 11%-13% pada tahun ini,” kata Erwin Riyanto, Deputi Gubernur BI, Kamis (2/6). Sedangkan OJK memprediksi pertumbuhan kredit akan bias ke bawah 1%-2% atau menjadi 13%-15% dari proyeksi pertumbuhan awal sebesar 15%-17%

Artinya, versi BI, kredit akan mencapai Rp 4.113,66 triliun - Rp 4.187,78 triliun pada akhir tahun 2015, dengan asumsi realisasi kredit sebesar Rp 3.706,50 triliun per Desember 2014. Sedangkan, versi OJK kredit akan mencapai Rp 4.187,78 triliun - Rp 4.261,9 triliun.

Erwin berkata, bank sentral telah berkoordinasi dengan OJK pada Forum Koordinasi Stabilitas Sistem Keuangan (FKSSK) agar pertumbuhan kredit harus menyesuaikan dengan perlambatan pertumbuhan ekonomi.

Seperti diketahui, pemerintah melalui Kementerian Keuangan memangkas target pertumbuhan ekonomi menjadi 5,2% pada akhir tahun 2015, dari asumsi sebelumnya sebesar 5,7%. Angka 5,2% diperoleh dari prediksi pertumbuhan ekonomi semester I-2015 sebesar 4,9% dan 5,5% untuk semester II-2015.

Sebelumnya, dua bank papan atas merevisi rencana bisnis bank (RBB). PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) dan PT Bank Mandiri Tbk (Mandiri) berencana mengoreksi target pertumbuhan kredit untuk semester II-2015 dengan pertimbangan pertumbuhan ekonomi yang masih lesu pada pertengahan tahun.

Haru Koesmahargyo, Direktur Keuangan BRI, mengatakan, pihaknya akan memangkas pertumbuhan kredit sekitar 1%-2% dari rencana awal pertumbuhan kredit sebesar 15%-17%. “Batas atas pertumbuhan kredit maksimal 15% pada tahun ini,” kata Haru.

BRI memangkas target kredit karena perlambatan ekonomi membuat bank kesulitan menyalurkan kredit karena hanya sedikit permintaan pencairan kredit dari debitur. “Sepertinya, pada pertengahan tahun ini saja sulit memenuhinya,” tambah Haru.

Kartika Wirjoatmodjo, Pejabat Eksekutif Keuangan dan Strategi Bank Mandiri, mengatakan, pihaknya juga akan memangkas pertumbuhan kredit menjadi sekitar 13%-14% dari rencana bisnis semula 15%%-17% pada tahun 2015. Mandiri memperhitungkan pertumbuhan kredit akan mengarah pada pertumbuhan 10%-12%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×