kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bank tekan laju kredit ke sektor komersial


Selasa, 12 Juni 2018 / 10:30 WIB
Bank tekan laju kredit ke sektor komersial


Reporter: Galvan Yudistira, Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perbankan masih berhati-hati dalam menggeber penyaluran kredit. Pasalnya, masih ada segmen kredit yang memiliki risiko tinggi di tengah ekonomi yang belum stabil ini. Salah satunya segmen kredit komersial.

Risiko kredit ini yang membuat pertumbuhan kredit komersial melambat. Berdasarkan catatan Kontan.co.id, lima bank besar yakni Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Mandiri, Bank Central Asia (BCA), Bank Negara Indonesia (BNI) dan Bank CIMB Niaga hanya mencatat pertumbuhan kredit komersial satu digit atau rata-rata 3,9% di kuartal I-2018.

Laju pertumbuhan kredit komersial ini lebih rendah dibandingkan pertumbuhan kredit perbankan secara umum sebesar 8,5%. Rendahnya pertumbuhan ini karena rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) kredit komersial pada lima bank besar itu mencapai 5,9% di kuartal pertama 2018.

Suprajarto, Direktur Utama BRI memproyeksikan kredit komersial masih akan tumbuh dengan syarat risiko kredit harus dikendalikan. BRI akan selektif menyalurkan kredit ke segmen ini.

BRI mencatat kredit komersial yang masuk segmen pinjaman menengah hanya naik 5,12% menjadi Rp 22,6 triliun di kuartal I-2018, dengan rasio NPL kredit menengah 5,2%.

Jahja Setiaatmadja, Direktur Utama BCA memproyeksikan kredit komersial akan tumbuh 13% tahun ini. "Awal tahun kredit komersial tumbuh 4% lebih," kata Jahja kepada KONTAN, Selasa (5/6).

Demi menjaga risiko kredit komersial, PT Bank Mandiri Tbk selektif memilih sektor. Royke Tumilaar, Direktur Korporasi Bank Mandiri mengatakan, kredit komersial atau korporasi menengah akan tumbuh di value chain pada nasabah korporasi besar, perkebunan dan bisnis unggulan regional.

Bank Mandiri mencatat kredit korporasi menengah turun 7,2% menjadi Rp 141,7 triliun di kuartal I 2018, dari senilai Rp 152,7 di kuartal I-2017.

Sementara itu, Frans Alimhamzah, Direktur Bisnis Banking CIMB Niaga menyebut, beberapa sektor seperti manufaktur, ritel dan perkebunan mempunyai potensi cukup bagus untuk pertumbuhan kredit komersial.

Bank milik investor Malaysia ini juga akan meningkatkan risiko dengan selektif menyalurkan kredit ke segmen ini. CIMB Niaga mencatat kredit komersial tumbuh 4,95% menjadi Rp 30,71 triliun di kuartal I-2018.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×