Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pada tahun ini, bank diproyeksi masih selektif menyalurkan kredit komersial. Pasalnya, risiko kredit segmen ini yang masih tinggi diatas industri.
Berdasarakan catatan kontan.co.id, lima bank besar pada kuartal I 2018 mencatat rata-rata pertumbuhan kredit komersial sebesar 3,9% secara tahunan atau year on year (yoy) menjadi Rp 30,7 triliun.
Lima bank ini yaitu PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI), PT Bank Mandiri Tbk, PT Bank Central Asia Tbk (BCA), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI), dan PT Bank CIMB Niaga Tbk. Pertumbuhan kredit komersial ini lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan kredit industri perbankan 8,5%.
Masih rendahnya pertumbuhan kredit komersial ini karena rasio kredit bermasalah (NPL) segmen komersial lebih tinggi dibandingkan industri. NPL komersial dari 5 bank besar kuartal 1 2018 5,9% sedangkan NPL industri perbankan 2,75%.
Suprajarto, Direktur Utama BRI memproyeksi kredit komersial masih akan tumbuh. "Namun risikonya benar-benar akan kita kendalikan," kata Suprajarto, ketika ditemui ketika acara buka puasa bersama Himbara, Jumat (8/6).
Haru Koesmahargyo Direktur Keuangan BRI menambahkan penyaluran kreit komersial akan dilakukan secara selektif.
Kredit menengah di BRI pada kuartal 1 2018 sebesar Rp 22,6 triliun atau naik 5,12% yoy. NPL kredit menengah BRI 5,2% atau lebih tinggi dari NPL BRI secara umum 2,39%.
Sebagai gambaran, porsi kredit komersial 5 bank besar diatas adalah 17% dari total kredit.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News