kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BI : Sudah ada 13 bank yang 100% siap implementasikan EDC untuk GPN


Kamis, 12 Juli 2018 / 16:42 WIB
BI : Sudah ada 13 bank yang 100% siap implementasikan EDC untuk GPN
ILUSTRASI. Direktur Departemen Pengawasan dan Kebijakan Sistem Pembayaran Bank Indonesia Pungky Purnomo Wibowo


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) menyatakan peta biru implementasi gerbang pembayaran nasional (GPN) bertujuan untuk mempermudah dan memberi kenyamanan akses sistem pembayaran bagi masyarakat di Tanah Air.

Direktur Eksekutif Departemen Elektronifikasi dan GPN BI Pungky P Wibowo menjelaskan pada tahap awal BI telah menyusun tiga kelembagaan yang menggawangi GPN antara lain lembaga standar, lembaga switching dan lembaga services.

Bank sentral telah menunjuk Asosiasi Sistem Pembayaran Nasional (ASPI) sebagai pelaksana dan pengelola standar ATM/debit dan juga menunjuk ASPI sebagai lembaga standar untuk uang elektronik (u-nik). Sementara itu, ada empat lembaga switching yang ditunjuk BI antara lain Artajasa, Jalin, Rintis dan Alto untuk melancarkan GPN.

Sedangkan untuk lembaga services, BI menetapkan PT Penyelenggara Transaksi Elektronik Nasional sebagai lembaga services GPN dan kini sedang dalam tahap persiapan pengalihan tugas dan pelaksana interim.

Sejauh ini perkembangan implementasi yang dilakukan oleh BI antara lain dengan mematok dua target yakni koneksi bank dengan dua lembaga switching dan roll out EDC GPN. Targetnya, seluruh bank acquirer telah memiliki kesiapan EDC GPN 100% pada 30 Juni 2018 dan seluruh bank penerbit ATM/debit telah terkoneksi dengan minimal dua lembaga switching pada 30 Juni 2018.

"Progresnya sekarang sudah 13 dari 14 bank acquirer telah memiliki kesiapan EDC GPN 100% dan 97 dari 100 bank penerbit ATM/Debit telah terkoneksi dengan dua lembaga switching," ujar Pungky di Jakarta, Kamis (12/7).

Hasilnya, kata Pungky, nilai transaksi interkoneksi debit domestik sejak bulan terakhir sebelum implementasi GPN (Desember 2017) sebagai issuer meningkat rata-rata 107,48%. "Hal ini mengindikasikan bahwa pelaku industri sistem pembayaran ritel Indonesia mengutilisasi infrastruktur GPN," sambungnya. 

Selain itu, dari sisi pencetakan dan distribusi kartu berlogo nasional, bank sentral mencatat sudah ada 937.000 kartu debit berlogo GPN tercetak. Sementara jumlah yang telah terdistribusi mencapai 497.000 kartu.

Hingga akhir tahun BI memasang target 30% dari total komitmen bank dalam penerbitan kartu NSICCS (berteknologi chip) atau setara 13,3 juta kartu sudah dapat terdistribusi ke masyarakat. 

Dalam upayanya mendorong hal tersebut, BI telah melakukan akselerasi dalam distribusi kartu berlogo nasional melalui kampanye nasional GPN pada kegiatan penukaran kartu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×