kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bisnis Syariah jadi andalan multifinance


Selasa, 19 Juni 2012 / 09:24 WIB
Bisnis Syariah jadi andalan multifinance
ILUSTRASI. Cara mendaftar dan langganan internet PLN & perbandingan harganya


Reporter: Mona Tobing | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Unit usaha syariah (UUS) akan menjadi tulang punggung perusahaan pembiayaan yang telah memiliki UUS. Mandala Multifinance dan Wahana Ottomitra Multiartha (WOM) Finance menargetkan kontribusi bisnis syariah mencapai 30-35%.

Kedua multifinance ini memanfaatkan peluang bisnis pembiayaan syariah untuk mempertahankan bisnis pembiayaan agar tetap berjalan karena aturan uang muka alias down payment (DP).

Harryjanto Lasmana, Direktur Utama Mandala Multifinance, mengatakan masyarakat yang terdesak membutuhkan kendaraan tapi tidak mampu membayar uang muka tinggi, akan memilih skema pembiayaan syariah. "UUS Mandala Multifinance masih melayani uang muka 10%-15%, sehingga bisnis kami masih dapat tumbuh," kata Harryanto akhir pekan lalu.

Mandala optimistis, pembiayaan UUS bisa mencapai 35%-45%. Tahun lalu, kontribusi bisnis syariah terhadap seluruh pembiayaan sekitar 20%.

Gencarnya Mandala Multifinance mengerek bisnis pembiayaan syariah didukung pendanaan syariah yang deras menguncur. Harryjanto mengatakan, syarat perbankan syariah dapat mengucurkan pendanaan jika multifinance mengucurkan pembiayaan dalam skema syariah.

Saat ini, Mandala Multifinance bekerjasama dengan sembilan bank syariah dengan total nilai pendanaan US$ 25 juta. Tahun ini, Mandala Multifinance menargetkan total pembiayaan mencapai Rp 3,5 triliun.

Sampai Mei lalu, total pembiayaan Mandala Multifinance mencapai Rp 1,47 triliun. Sedikit di bawah rencana target bisnis multifinance tersebut. "Pembiayaan Januari sampai Februari sempat melambat karena adaptasi aturan DP kepada kantor cabang kami," terang Harryjanto.

Sementara WOM Finance juga berencana meningkatkan kontribusi unit pembiayaan syariah hingga 30% tahun ini. Tahun lalu, kontribusi pembiayaan syariah terhadap total kinerja WOM Finance baru sekitar 10%.

Direktur Utama WOM Finance, Djaja S. Sutandar, mengatakan sebelumnya unit usaha syariah mengambil porsi pembiayaan kurang dari 500 unit sepeda motor setiap bulan dibandingkan pembiayaan konvensional rata-rata 45.000 unit per bulan.

Peluang bisnis perusahaan untuk berkembang terbuka lebar, karena pembiayaan otomotif beroda dua dengan prinsip syariah menjadi strategi antisipasi penurunan bisnis pembiayaan pasca peraturan uang muka pembiayaan minimal yang berlaku efektif 15 Juni 2012 lalu.

Djaja mengatakan, sekitar 80% bisnis pembiayaan kendaraan bermotor selama ini menggunakan skema uang muka kurang dari 20%. Di sinilah, lini pembiayaan syariah berpeluang menggaet nasabah yang kesulitan membayar uang muka sesuai ketentuan 20%-30% di pembiayaan konvensional.

WOM Finance menargetkan pembiayaan baru sepeda motor 700.000 unit pada tahun ini atau setara Rp 8,4 triliun. Bisnis syariah akan berkontribusi 30% dari total pembiayaan, atau setara Rp 2,52 triliun. Tahun lalu, anak usaha Bank Internasional Indonesia ini membukukan pembiayaan sekitar Rp 6,9 triliun atau 575.000 unit sepeda motor.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×